PALEMBANG, fornews.co–Partai Berkarya sudah menyiapkan antisipasi, seandainya terjadi kecurangan saat rekapitulasi suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 mendatang.
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Berkarya bahkan berjanji untuk membiayai saksi yang akan bertugas untuk mengawal suara partai pada pileg yang akan berlangsung pada April 2019 nanti.
“Setiap TPS yang akan dibiayai berkisar Rp100.000-500.000. Semuanya akan dibiayai DPP untuk para saksi yang akan bertugas di TPS,” ujar Ketua DPD Partai Berkarya Sumsel, Ir Islah Taufik Effendy MSi, Rabu (08/08).
Islah melanjutkan, dengan adanya biaya yang disubsidi dari DPP, sudah tentu akan meringankan beban dari calon legislatif (caleg) terhadap biaya yang mereka keluarkan pada pileg dan pilpres nanti.
”Saksi yang akan kita tugaskan nanti akan dibekali pelatihan, jadi dengan begitu tidak ada kecurangan atau kehilangan suara kita, pada saat penghitungan baik ditingkat TPS hingga tingkat Provinsi,” katanya.
Selain itu, jelas Islah, DPP juga akan memberikan alat peraga kampanye berupa bendera, spanduk dan lainnya, sehingga dengan logsitik yang ada tersebut akan meringankan beban caleg untuk melakukan sosialiasi ke masyarakat.
“Tak bisa dipungkiri, logistik yang akan dikeluarkan oleh para caleg yang akan bertarung cukup besar, DPP menjanjikan akan memberikan logsitik 5.000 untuk kebupaten/kota yang diberikan secara berangsur, saat ini yang diterima baru 2.000,” jelasnya.
Kendati baru kali pertama menjadi peserta pemilu, namun parpol yang dikomandoi Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto ini, menargetkan suara yang tinggi pada pileg mendatang. Pihaknya bahkan menargetkan tiga kursi untuk DPRD Kabupaten/kota dan satu kursi untuk DPRD Sumsel.
“Kalau untuk DPR RI target kita 2 kursi dan kita optimistis dapat meraih suara yang signifikan. Karena para caleg yang bertarung memiliki kualitas, dan tentu masyarakat sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihan,” tandasnya. (tul)