JAKARTA, fornews.co – Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 11.450 jiwa terdampak banjir yang menimpa Jakarta.
Belasan ribu jiwa itu, ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, berasal dari 20 kelurahan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Selain itu, ribuan rumah terendam banjir dan 6.532 jiwa mengungsi di 31 titik pengungsian di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
“Banyak juga masyarakat yang tidak bersedia mengungsi, mereka tetap tinggal di rumah, perabotan mereka pindahkan ke lantai atas rumah,” ujar Sutopo dalam siaran pers, yang dilansir Anadolu Agency Selasa (06/02/2018).
Senin (05/02/2018) kemarin, air muka Bendungan Katulampa berada pada level Siaga I dengan ketinggian mencapai 240 cm dan mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta, terendam hingga hari ini.
Siang ini, kata Sutopo, tinggi air muka Katulampa kembali berstatus normal atau Siaga IV sedang di Manggarai Siaga III. “Banjir cepat surut karena debit air dari hulu menurun dan hujan lokal tak berintensitas tinggi,” kata Sutopo.
Selain itu, ujar Sutopo, normalisasi Sungai Ciliwung juga menjadikan debit air sungai menjadi lebih lancar. Sambungnya, Februari menjadi puncak musim penghujan di sebagian wilayah Indonesia, terutama di Jawa.
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan terjadinya banjir, longsor dan puting beliung.
Status Siaga Bendungan Katulampa
Status siaga empat terpantau di Bendungan Katulampa, Bogor, 6 Februari 2018. Koordinator Sub Unit Ciliwung Andi Sudirman mengatakan, tinggi muka air di Katulampa Selasa pagi 80 senti meter, dengan debit air 90 meter kubik per detik, dengan curah hujan ringan-sedang.
Andi menjelaskan, Bendung Katulampa berfungsi untuk irigasi dan memonitor, dan memberi peringatan kepada wilayah-wilayah yang dialiri Sungai Ciliwung, terutama Jakarta.
“Jadi fungsi Bendung Katulampa bukan pengendali banjir atau penahan banjir,” kata Andi.
Ia menjelaskan, ada empat level siaga yang diukur di Katulampa. Yakni siaga empat warna biru, siaga tiga warna hijau, siaga dua warna kuning, dan siaga satu warna merah.
Andi mengatakan, pihaknya memberi laporan setiap jam kepada dinas-dinas terkait di Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bogor, dan Pemprov DKI Jakarta. “Jika siaga 1, kami akan memberikan laporan lebih intens,” ucapnya.
Andi menambahkan, sedianya air yang ditampung untuk irigasi di Katulampa adalah 5.000 liter, sedangkan air yang datang 500.000 liter. “Otomatis sisanya ke arah Jakarta,” tandasnya. (AA)