JAKARTA, fornews.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban meninggal dunia akibat banjir di Jabodetabek hingga Jumat (03/01) pagi berjumlah 43 orang.
Data ini dikumpulkan BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, Polri, dan sumber lainnya. Hal ini sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Penanganan Bencana banjir Jabodetabek, Kamis (02/01) pagi di BNPB yaitu agar semua pihak berkoordinasi dan saling bersinergi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Agus Wibowo, korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor yaitu 16 orang. Kemudian di Jakarta Timur 7 orang, Kota Bekasi dan Kota Depok masing-masing 3 orang, dan masing-masing 1 orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan Di Kabupaten Lebak, Banten, dilaporkan terdapat 8 korban jiwa.
“Dari penyebabnya, 17 orang meninggal karena terseret arus banjir, 12 orang tertimbun longsor, 5 orang tersengat listrik dan 3 orang hipotermia, 1 masih dinyatakan hilang, dan 5 korban masih dilakukan identifikasi,” ujar Agus, Jumat (03/01) pagi.
Dari informasi BMKG, hujan deras di wilayah Jabodetabek masih akan berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2020. Agar tidak timbul korban lebih banyak lagi, maka BNPB mengimbau agar warga yang rumahnya masih terendam cukup dalam dan masih bertahan di rumah, agar segera evakuasi ke tempat aman. Jika kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah masing-masing.
“Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta benda,” tegas Agus. (ije)