PALEMBANG, fornews.co – Sejumlah organisasi jurnalis dan perusahaan pers serta pemimpin media mendadak diundang Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni di rumah dinas (Griya Agung) Gubernur Sumsel, Kamis (12/10/2023) sore.
Ternyata bukan tanpa alasan, rupanya Agus Fatoni ingin mengajak rekan-rekan media untuk saling mengenal dan berdiskusi tentang semua tugas yang harus dilakukannya selama menjadi Pj Gubernur Sumsel.
Agus Fatoni menyampaikan, bahwa perannya sebagai sebagai Pj Gubernur Sumsel ini bukan pilihan dan kehendaknya, melainkan menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya.
“Maka saya wajib menjalankan tugas ini. Tetapi saya tidak bisa bekerja sendiri, perlu kerja sama dan kolaborasi termasuk dengan kawan-kawan media,” ujar dia, pada acara Silaturahmi bersama pimpinan media, organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers di Griya Agung, Kamis (12/10/2023).
Agus mengatakan, media berperan besar untuk membantu membangun Sumsel dan sesuai dengan bidang masing- masing. Karena pemerintahan itu harus berkelanjutan, bukan dirobohkan lalu dibangun lagi dan seterusnya, itu akan percuma.
“Lagi pula, gubernur itu hanya jabatan bukan orang, jadi perlu dukungan banyak orang. Karena kita perlu membuat citra Sumsel semakin baik lewat peran media. Media ini bisa membuat citra semakin baik dan semakin buruk,” kata eks Pj Sulawesi Utara (Sulut) itu.
Kemudian, ungkap Agus Fatoni, mendekati tahun politik dan jelang Pemilu 2024 ini, media diharapkan
mengontrol pekerjaan Pemprov Sumsel.
“Mengapa saya ingin sekali bertemu dengan kawan kawan media. Karena mendekati tahun politik ini, tolong dikontrol kawan kawan media, mana kali kami tidak netral atau terlihat tidak netral. Tapi kalau bersilaturahmi boleh-boleh saja,” ungkap dia.
“Niat baik dengan cara yang salah bisa menimbulkan dampak yang berbeda, begitu juga media. Maksudnya baik tapi dampaknya akan berbeda. Makanya kita harus terus diskusi,” imbuh dia.
Fatoni menuturkan, tugas sebagai Pj Gubernur Sumsel ini tidak lama, hanya hitungan setahun lebih dikit. Namun dia akan memberikan yang terbaik untuk Sumsel.
Selama masa itu juga, ada beberapa agenda pemerintah yang harus dijalankan, mulai dari penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi pekerjaan rumah (PR) besar. Kemudian inflasi yang kelihatan tidak serius tapi berdampak luas, lalu penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, Pemilu dan Pemilukada.
“Makanya begitu saya landing di Palembang, langsung berdiskusi tentang karhutla. Sesungguhnya jadi gubernur itu tidak mudah dan capek. Tapi kita tidak boleh mengeluh, dijalani saja. Makanya perlu kerjasama dengan media,” tandas dia. (aha)