PALEMBANG, fornews.co – Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru melakukan video call dengan Christina Ramauli Simatupang, perawat RS Siloam Sriwijaya yang menjadi korban penganiayaan orang tua pasien yang ditanganinya, Sabtu (17/4/2021). Hal ini sebagai bentuk dukungan Gubernur kepada perawat yang menjadi korban kekerasan tersebut hingga harus dirawat.
“Selamat siang menjelang sore, Cristina apa kabarnya? Bagaimana kondisi kamu? Bapak lihat di TV, di Medsos kamu lagi ramai diperbincangkan. Kamu yang tabah ya. Tetap konsentrasi pada proses penyembuhan,” ujar Deru begitu video call tersambung.
Deru menyampaikan, agar Christina lebih tenang karena saat ini pelaku penganiayaan sudah diamankan aparat Kepolisian. Deru juga memastikan kepada Christina bahwa kasus sudah diproses oleh pihak berwenang.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, Deru meyakini bahwa Christina akan lebih mudah mengatasi penyembuhannya. Terpenting menurut Deru saat ini Christina harus banyak beristirahat dan mengikuti semua arahan dari dokter yang menanganinya.
Dalam kesempatan itu Deru juga berusaha menghibur korban. Tampak dalam video call itu, Deru menyapa ibu korban yang mendampingi Christina. Deru bahkan sempat menanyakan status Christina yang menurut ibunya berencana akan menikah bulan Oktober mendatang.
“Jangan lupa undang saya ya kalau nikah nanti. Ya sudah lekas sembuh ya Christina, semoga bisa cepat melayani masyarakat lagi,” kata Deru sebelum mengakhiri video call.
Usai melakukan video call dengan Christina, Gubernur Sumsel Herman Deru pun mengomentari kasus yang tengah viral tersebut. Menurut Deru, masyarakat mestinya tahu bahwa dalam menjalankan pekerjaannya tenaga medis juga merupakan manusia. Karena itu, jika ada hal-hal terkait pelayanan yang kurang berkenan dirinya mengimbau keluarga pasien hendaknya menanyakan dulu kejelasan persoalan.
“Minimal konfirmasi ke atasannya,” ujar Deru.
Deru pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian untuk dapat menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku terkait penganiayaan yang diderita perawat RS Siloam Sriwijaya.
Deru berkomitmen mengawal kasus ini. Karena berupa delik aduan, Deru pun menyerahkan sepenuhnya kelanjutan kasus ini ke pihak keluarga korban serta institusi tempat korban bekerja.
“Semuanya balik lagi ke Christina, keluarga dan perusahaan tempatnya bekerja. Karena Christina yang menjadi korban secara personalnya, tapi dia kan sedang bekerja di institusi. Saya turut prihatin atas kejadian ini dan semoga tidak terjadi lagi,” pungkas Deru. (ije)