PALI, fornews.co – Kebijakan pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat membawa dampak yang signifikan bagi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel.
Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah menyatakan, sektor-sektor vital yang berpengaruh dari pemangkasan TKD tersebut seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
“Sebagai wakil rakyat, tentu kami akan terus mengawal dan memperjuangkan agar kepentingan daerah (PALI) agar tetap menjadi prioritas,” ujar dia, Rabu (8/10/2025).
Meski begitu, ungkap Firdaus, tetap saja pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi tantangan ini.
“Kami berharap, mudah-mudahan Bapak Presiden menahan dulu pemangkasan atau pengurangan TKD ini,” ungkap Politisi Partai Demokrat itu.
“Apalagi, mengingat Kabupaten PALI juga baru melaksanakan efisiensi angaran dan pelantikan PPPK, yang gaji mereka ini menjadi beban daerah,” imbuh dia.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel, Rahmadi Murwanto dalam melaporkan, bahwa alokasi TKD tahun 2026 untuk Sumsel mengalami penurunan hingga 39,38%.
“Kemudian, komponen Dana Bagi Hasil (DBH) bahkan terpangkas hingga 71,7 persen, sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik anjlok 83,6 persen. Hanya DAK Nonfisik yang mengalami sedikit peningkatan sebesar 2,6 persen,” terang dia kepala daerah se-Sumsel pasca-kebijakan pemangkasan TKD oleh pemerintah pusat hingga 39% di Griya Agung, Senin (6/10/2025) kemarin.
Rahmadi menuturkan, kendai terjadi pemangkasan, pemerintah daerah tetap dapat mengajukan pembiayaan pembangunan fisik seperti sekolah, irigasi, dan jalan langsung ke Kementerian/Lembaga di pusat melalui strategi jemput bola.
“Artinya, harus proaktif, menyiapkan data, dan memperjuangkan kebutuhan daerah agar tetap mendapat dukungan pusat,” tandas dia. (aha)