KULONPROGO, fornews.co—Hari Wayang Sedunia, sejumlah seniman dari berbagai wilayah di Indonesia melukis di Kawasan Tugu Malioboro (KTM) Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Ahad (7/11/2021).
Acara yang digelar oleh Dini Art Manajemen (Diam) bekerja sama dengan PT Angkasa Pura 1 Yogyakarta juga menampilkan pertunjukan tari berkostum wayang.
Direktur Diam, Taufik Ridwan, kepada fornews.co mengatakan wayang yang ditampilkan dalam sebuah cerita rupa baik dalam lukisan dan patung bukan sekadar wayang yang disungging oleh para penyungging.
“Kita melihat bahwa orang mengapreasiasi bukan hanya sekadar penampilan wayang dalam bentuk pagelaran-pagelaran, tapi, ini termasuk mengapresiasi terhadap karya seni,” katanya, Ahad.

Taufik mengungkapkan, meski kebanyakan orang menganggap wayang adalah sesuatu yang biasa, tetapi ketika dihadirkan di YIA menjadi sesuatu sangat luar biasa dan bernilai.
“Jadi artinya apa? Para seniman wayang haruslah berbangga apapun bentuk karyanya diangkat menjadi sebuah karya yang mahal.”
Jika pada umumnya wayang hanya ditampilkan dalam bentuk pagelaran penghargaannya pun sangat sederhana, imbuhnya, wayang harus diapresiasi terus menerus oleh masyarakat dan siapapun.
Di masa pandemi, pihaknya mengajak kepada masyarakat untuk saling membantu dan gotong-royong.
Tidak hanya membantu orang yang punya uang ingin memiliki karya seni, namun, juga saling gotong-royong membantu para seniman yang terpuruk akibat pandemi sehingga berimbas terhadap ekonominya.
“Jadi, harapan kami ketika banyak pameran di sini, Kulonprogo sebagai tempat yang paling dekat YIA, ayo para senimannya saling bantu.”
“Mari saling tolong-menolong dengan kegiatan yang sederhana ini dapat saling bantu dalam mengapresiasi karya seni,” ujar Taufik yang sangat dekat dengan sejumlah pejabat negara.

Dia menyinggung Dinas Kebudayaan Kulonprogo yang terkesan pasif terhadap para seniman di Kulonprogo.
“Jangan hanya menunggu, bisa jadi sangat banyak seniman hebat di Kulonprogo.”
Taufik berharap agar pemerintah setempat melalui Dinas Kebudayaan untuk dapat menjemput bola mengumpulkan para seniman di Kulonprogo.
“Harus mencari dan dikumpulkan, orang-orang hebat itu ada di sekitar kita.”
Bahkan, dirinya mengajak seluruh guru seni di Kulonprogo untuk berani tampil sekaligus menampilkan karya-karyanya di YIA.
“Kalau guru seninya itu berani, kami siap menyelenggarakan pameran seni rupa se-Kulonprogo.”
Dengan begitu, katanya, murid-muridnya akan bangga dan termotivasi untuk menjadi seniman besar.
Menyambut Hari Wayang Sedunia di YIA, peyelenggara juga mengundang Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta untuk ikut berpartisipasi membuat karya wayang.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Kulonprogo, Drs H Sutedjo, sangat mengapresiasi para seniman yang hadir di YIA.
“Ini bukti para seniman kita turut menjaga dan memelihara budayanya sendiri,” ungkap Bupati Kulonprogo, kepada fornews.co.
Ia pun dibuat kagum oleh para seniman yang membuat karya seni dengan berbagai keahlian dan media yang dipakai.
Saat acara melukis bersama dengan obyek model berkostum wayang Bupati Kulonprogo terkesan dengan salah seorang seniman yang melukis terbalik.
Selain melukis terbalik seniman itu juga memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan pembuatan wayang.
“Bahkan tadi saya melihat ada yang melukis secara terbalik dan menggunakan limbah plastik untuk wayang,” kesan Bupati Sutedjo.
Kepala Daerah Kulonprogo itu menekankan sesungguhnya budaya itu merupakan jati diri sebuah bangsa.

Tekait pandemi yang masih pada Level 2, Bupati Kulonprogo itu melihat perekonomian di wilayahnya sudah mulai menggeliat termasuk aktivitas seninya.
“Jika tidak ada pendemi, tentu pertunjukan wayang secara umum terbuka dan massal akan menggeliat lagi,” ungkapnya. “Dan itu membutuhkan kerja sama yang baik dengan masyarakat agar level dapat terus turun dan dinyatakan aman.
Dirinya yakin acara yang diselenggarakan Diam di YIA itu akan dapat menggeliatkan perekonomian di Kulonprogo.
“Dan ini tentu akan menggeliatkan ekonomi karena tidak hanya wayang saja yang ikut bergerak,” pungkas Bupati Kulonprogo, Drs H Sutedjo.
Recanananya semua karya yang dihasilkan oleh para seniman yang hadir di YIA akan diikutsertakan dalam acara lelang melalui Youtube Channel Painting Explorer pada 14 November 2021 pukul 19.00 WIB. (adam)