JOGJA, fornews.co — Wisata edukasi religi plaza manasik umrah dan haji di Siraman, Wonosari, Gunung Kidul, sangat diminati masyarakat yang ingin memahami lebih lanjut tentang ibadah umrah dan haji.
Ketua Pengurus Ranting Muhammadiyah Siraman, Wahyu Dwi Nugroho SPd MSi, mengungkapkan konsep wisata ini mengintegrasikan nilai keislaman antara ibadah, ekonomi, pertanian dan pariwisata.
“Wisata manasik umrah dan haji ini memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai spiritual sekaligus membuat masyarakat lebih siap dan mantap dalam menjalankan ibadah,” paparnya, empat hari lalu, Senin.
Dengan berwisata umrah dan haji, peserta akan mendapatkan pengalaman belajar lebih mendalam dan bermakna.
Bahkan, lanjut Wahyu, wisata ini dibuka umum bagi masyarakat yang ingin memahami lebih lanjut tentang ibadah umrah dan haji.
“Simulasi manasik umrah dan haji akan dipandu oleh fasilitator berpengalaman dalam membimbing setiap tahapan ibadah,” ujarnya.
Dalam wisata edukasi religi plaza manasik umrah dan haji, akan diajarkan cara berpakaian ihram, melempar jumrah, thawaf, sai, tahallul, hingga pengetahuan mabit layaknya di Muzdalifah dan Mina.
Selain itu, juga memberikan edukasi tentang sejarah dan makna dari setiap ritual ibadah agar peserta dapat lebih memahami.
“Wisata membantu calon jemaah umrah dan haji memahami tata cara ibadah dengan lebih baik sebelum berangkat serta membangun karakter religius, disipilin, dan mental yang kuat,” ungkapnya.
Menurut Wahyu, edukasi dan simulasi manasik umrah dan haji ini akan memberikan bekal berikut pengalaman spiritual bagi calon jemaah di kemudian hari.
Dengan begitu, sambung Wahyu, wisata ini dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mempelajari sekaligus mendalami ibadah umrah dan haji.
Lantas bagaimana caranya dapat mengikuti wisata edukasi manasik umrah dan haji bersama PRM Siraman?
Wahyu menjelaskan, bagi masyarakat yang ingin mengikuti manasik umrah dan haji dapat menghubungi Pengurus Ranting Muhammadiyah Siraman melalui telepon atau whatsapp di nomor 087731252060.
Setelah mengikuti serangkaian simulasi manasik umrah dan haji secara lengkap, seluruh peserta selanjutnya diajak jalan-jalan memetik hasil bumi, berkunjung ke toko milik Muhammadiyah, dan menikmati masakan khas Gunung Kidul.
“Hasil bumi yang dipetik nantinya boleh dibawa pulang menjadi oleh-oleh bagi peserta,” pungkas Wahyu.