JAKARTA, fornews.co – Gali potensi kerja sama di bidang gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) di Jawa Timur (Jatim), PT PGN Tbk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Likuid Nusantara Gas (LNG).
Penandatanganan ini dilakukan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan Direktur Utama PT LNG, Wira Rahardja.
Dalam MoU itu, PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina dan PT LNG menyepakati ruang lingkup kerja sama, terkait jual-beli LNG yang saat ini aktif dilakukan PGN dalam rangka memenuhi kebutuhan gas bumi domestik.
Kemudian untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuran, Jatim, serta potensi lain yang terkait kegiatan operasi dan pemeliharaan fasilitas dan infrastruktur gas bumi atau LNG.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menyampaikan, PT LNG merupakan perusahaan energi terintegrasi yang pengalamannya berkecimpung dalam bidang gas bumi. Pada September 2023 lalu, PT LNG mendapatkan potensi alokasi pasokan gas domestik yang rencananya akan dikomersialkan melalui moda LNG.
“Kami berharap bahwa pontensi kerja sama yang hari ini ditandatangani dalam bentuk MoU bisa segera direalisasikan dalam tahapan yang lebih konkrit,” ujar dia, usai melakukan MoU, Rabu (7/8/2024).
Rosa mengatakan, pihaknya melihat keselarasan dari apa yang menjadi cita-cita PT LNG dengan yang dilakukan PGN, dan kondisi ekosistem bisnis hari ini. Terlebih, hari ini ada kebutuhan yang cukup tinggi di Pulau Jawa atas gas bumi.
“Namun, pemenuhan gas untuk daerah-daerah tertentu tetap membutuhkan berbagai moda transportasi. Tidak hanya gas pipa tetapi juga membutuhkan bentuk moda lain seperti CNG dan LNG,” kata dia.
Rosa mengungkapkan, pertumbuhan atas retail hari ini berkembang cukup pesat. Atas pricing pun, rasanya market sudah sanggup menerima penetrasi LNG. Lalu pihaknyamelihat kemampuan market dalam menyerap LNG dari bulan Mei kemarin. Artinya ambience dan ekosistem LNG sudah terbentuk.
“Hal penting dalam kerja sama ini adalah kehandalan gas bumi dan kehandalan infrastrukturnya. Diharapkan, upaya bersama PGN dan PT LNG dapat menyediakan energi gas bumi yang handal dan dapat diterima oleh seluruh sektor masyarakat,” ungkap dia.
Sementara, Direktur Utama PT LNG Wira Rahardja menjelaskan, subsidi energi atau ketergantungan impor terhadap LPG cukup besar. Dalam hal ini, baik badan usaha, pemerintah dan BUMN dapat saling kerja sama mengurangi beban pemerintah.
Pihaknya melihat, sambung dia, bahwa kerja sama dengan PGN adalah suatu strategi yang tidak bisa kami pungkiri.
“Dengan support PGN Grup dan tentunya pemerintah, kami yakin proyek LNG bisa menjadi satu kontribusi untuk pemerintah dan mewujudkan apa yang menjadi mimpi kami, yaitu mengurangi beban LPG terutama dari sisi sektor subsidi impor LPG,” jelas dia.
PGN berupaya secara berkelanjutan menyediakan pasokan gas bumi yang handal bagi para penggunanya di berbagai wilayah Indonesia. Dengan adanya inisiatif ini maka diharapkan optimalisasi produksi gas bumi nasional diberbagai lokasi serta pasar terisolasi akan terjangkau oleh gas bumi. (kaf)