PALEMBANG, fornews.co – Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumsel kembali melakukan survei dan ground check dibeberapa titik banjir di kota Palembang pada awal Desember 2022.
Lokasi yang disurvei tersebut di kawasan Demang Lebar Daun, Lebak Pakis, Pahlawan, Pipareja, Kemuning, Pipajaya, Kebun Bunga, Alang-Alang Lebar, 8-9 Ilir, 13-14 Ulu
Menurut Direktur Eksekutif Daerah WALHI Sumsel, Yuliusman SH, semua titik banjir yang di survei, terlihat fakta lapangan memperlihatkan bahwa Wali Kota Palembang tidak menjalankan penanganan banjir secara terpadu dan menyeluruh, baik itu pendekatan struktur maupun non struktur.
“Seperti kolam retensi tidak berfungsi secara baik, ada beberapa pintu inlet maupun outlet sudah rusak, saluran drainase tersumbat oleh sedimentasi dan sampah yang menumpuk di dalam drainase. Juga pada pengelolaan sampah dibeberapa tempat sudah tidak layak lagi,” ujar dia, Jumat (9/12/2022).
Selain rusaknya daya dukung lingkungan di Kota Palembang yang mengakibatkan banjir secara rutin, ungkap Yuliusman, juga disebabkan kacaunya regulasi pemberian ijin pembangunan oleh pengembang perumahan, hotel dan pertokoan; pemberian ijin IMB secara sporadis namun lemah pengawasan dan pelaksanaan fungsi kontrol.
“Kecenderungan para pengembang melakukan pembangunan dengan melakukan penimbunan rawa, pembanguan tanpa memperhatikan kewajiban untuk menjaga daya dukung lingkungan berupa tata ruang terbuka hijau, tata kelola system drainase dan pengelolaan sampah,” tandas dia. (aha)