YOGYA, fornews.co—Peran dan posisi seni kriya menjadi sangat penting dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Indonesia.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi SS MA, usai membuka Matra Kriya Fest 2022 di Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu (21/5/2022).
Baca: Matra Kriya Fest 2022 di Yogya Hadirkan Perupa Indonesia
Menurut Dian, bangsa ini harus mampu memberikan ruang publik terhadap khazanah seni rupa khususnya seni kriya.
“Kalau leluhur-leluhur kita bisa menciptakan warisan dunia mengapa kita tidak?” ucapnya.
Karya budaya batik, keris dan gamelan yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia menjadi bukti bahwa bangsa ini memiliki identitas yang kuat.
Sebagai Dinas Kebudayaan di DIY, pihaknya berusaha memberikan satu ruang kreatif dan kompetitif kepada para seniman kriya muda di seluruh Indonesia.
“Tema MKF 2022 ini dalam Bahasa Jawa kami menyebut asta makirta rupa,” katanya.

Digelarnya MKF 2022 pihaknya berharap dapat memunculkan perupa-perupa muda Indonesia yang luar biasa.
Menurut Dian, Matra Kriya Festival juga harus mampu memberikan wacana seni rupa kontemporer di tengah kehidupan sosial dinamika masyarakat.
Matra Kriya Fest 2022 yang berlangsung pada 21-28 Mei 2022 juga menghadirkan berbagai acara menarik tentang khazanah seni kriya.
Meski selama dua tahun seniman telah menyimpan karya-karyanya, namun, sekarang bisa dinikmati dan diapresiasi secara langsung oleh masyarakat luas.

Ketua MKF 2022, Rosanto Bima, mengatakan peran kriya dalam perkembangannya menjadi sangat berpengaruh terhadap peradaban.
Festival seni kriya yang diagendakan setiap tahun dengan format kompetisi adalah yang pertama kali di Indonesia.
Kompetisi di bidang kriya itu hanya diikuti oleh peserta muda berusia maksimal 35 tahun.
“Untuk menentukan perupa kriya terpilih pada MKF 2022 dilakukan seleksi dengan menggunakan metode presentasi,” jelas Rosanto Bima.
Sebanyak 160 karya perupa muda dari berbagai daerah di Indonesia 56 diantaranya berhasil mengikuti pameran dengan 12 nominator terpilih.
Kedua belas nominator terpilih yakni Anton Nurcahyo (Yogya), Arianne Kresandini (Jakarta), Vanya Ratna Suryatni (Bekasi), Fajar Restuningsih (Cilacap), Arif Hanungtyas (Cilacap), Abdul J Nugroho (Klaten), Yavi Sabda Mahendra (Malang), Erik Hadi K (Madiun), Muhammad Alhaq (Sidoarjo Jatim), Lilik Nurkhamid (Tuban), Sahrul Misbah (Lampung) dan Markus (Kepulauan Riau).

Belasan nominator akan memperebutkan empat penghargaan yakni kategori karya terbaik, karya inovasi dan kreasi, karya lokal konten dan karya favorit.
“Format seleksi presentasi ini mengedukasi seniman perupa muda di Indonesia agar dapat lebih berkembang dalam berkarya,” kata Ketua MKF 2022.
Matra Kriya Fest 2022 dengan tema “From Hands to Something” melalui Teknik dan sentuhan tangan para perupa muda Indonesia diharapkan dapat menghasilakan karya terbaiknya.
“Pandemi yang sudah semakin surut ini membuat kami semakin semangat untuk memberikan yang terbaik melalui Matra Kriya Festival.”
Melalui MKF 2022 ia berharap para perupa di Indonesia dapat menapaki dunia seni yang luas dan tak terbatas.
“Semoga perupa muda di Indonesia dapat menapaki dunia seni yang luas dan tak terbatas,” pungkasnya. (adam)