SEKAYU, fornews.co – Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi menyambut baik kegiatan Diseminasi Teknologi Pusat Unggulan Iptek Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Daratan (PUI-P3UD).
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Muba, di anugerahi perairan umum yang luas dengan berbagai jenis ikan bernilai ekonomis tinggi sebagai bahan pangan misalnya ikan betutu, lais, lampam, toman, seluang, baung, patin jambal dan lain-lain. Juga beberapa komoditi ikan hias lokal seperti ikan botia/kecublang, ikan puntung anyut, ikan elang, ikan sumpit, ikan belida dan ikan arwana (tang kalese).
“Perairan yang sangat luas beserta ikan di dalamnya harus kita kelola dan manfaatkan dengan baik, karena perikanan perairan umum memiliki peranan sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan dan mata pencaharian bagi masyarakat Muba,” katanya di acara Desiminasi Pusat Unggulan Inovasi Daerah di Gedung Balai Desa Beruge Kecamatan Babat Toman, Sabtu (16/03).
Beni berharap, diseminasi ini dapat memberikan wawasan bagi nelayan Muba, bagaimana cara menggunakan alat tangkap yang lebih efektif, efisien dan ramah lingkungan.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ir Nazaruddin Kiemas MM menambahkan, perairan umum merupakan sumber ekonomi kerakyatan yang menghidupi lebih dari 400.000 keluarga nelayan dan pembudidaya ikan di Indonesia. Kerusakan dan musnahnya sumber daya perikanan hanya akan memiskinkan dan menyengsarakan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan tersebut.
“Daerah kita ini masih banyak yang menangkap ikan dengan cara ilegal (nyetrum dan meracun), hal ini harus kita henti karena akan merusak ekosistem yang berada di perairan daratan,” katanya.
Nazarudin meminta, agar para nelayan mengikuti dan terapkan saran dari penyuluh sehingga menangkap ikannya bisa maksimal, dan saat ini ia sedang mengupayakan nelayan Muba ini supaya diberikan bantuan mesin perahu.
Sementara itu Kasubbid Ristekdikti Lemlitbang daerah Rosmaniar Dini mengatakan, diseminasi ini dilakukan sebagai upaya penyebaran informasi hasil riset terkait alat tangkap ramah lingkungan dan manajemen pengelolaan ikan di perairan umum daratan.
“Kami dari Ristekdikti, hanya bisa memberikan pelatihan dan teknologi. Kami berharap apa yang disampaikan oleh penyuluh untuk bisa diterapkan,” ucapnya. (bas)