PALEMBANG, fornews.co – Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumsel dan Babel Ali Ahmad Najih Amsari Aan menyebutkan, pengadaan beras di Sumsel tahun 2020 mengalami peningkatan hingga 300 persen berkat program beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Pemprov Sumsel. Hal ini berdampak pada serapan beras bulog dari petani semakin banyak mencapai 3.500 ton.
“Tahun 2019 penyerapan beras untuk program insentif beras ASN baru 1.100 ton. Tahun 2020 alokasinya menjadi 3.500 ton. Jadi naik 300 persen karena ada OPD yang mengajukan penambahan,” jelas Ali saat audiensi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru, Selasa (12/1/2021).
Selain melaporkan perkembangan itu, Ali juga memaparkan bahwa stok beras di Sumsel aman sampai 6 bulan ke depan. Demikian halnya mengenai harga saat ini secara umum relatif stabil. Bahkan harga beras cenderung turun.
Ali menerangkan, memasuki tahun 2021, Bulog akan banyak melayani kegiatan komersil memenuhi kebutuhan pasar seperti daging sapi maupun kerbau. Bulog bahkan sudah menyiapkan stok sejak tahun baru di gudang Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang.
“Selama Covid-19 ada juga Bansos yang kami salurkan ke masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengharapkan agar Bulog melakukan pengecekan ulang proses distribusi beras ke pegawai. Sebab, ia tidak ingin beras yang diterima pegawai tidak sama kualitasnya di tiap-tiap daerah.
“Kemarin sempat ada laporan dari beberapa daerah kalau jenis berasnya agak beda. Tolong ini dicek lagi, pastikan betul kualitas berasnya,” tutur HD.
Dikatakannya, program insentif beras bagi ASN merupakan inisiasinya secara murni, agar beras hasil produksi para petani di seluruh Sumsel dapat terserap maksimal oleh Bulog. Hal ini dilakukan untuk menghindari pasokan beras dari daerah lain agar petani lokal bisa sejahtera. Menurut HD, program ini baru satu-satunya di Indonesia. (yas)