PALEMBANG, fornews.co – Obat kuat menjadi salah satu pilihan bagi sebagian orang untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual dengan pasangan. Namun jika salah konsumsi, obat-obatan ini malah bisa membuat hal sebaliknya bahkan lebih buruk.
Obat-obatan ini bisa berfungsi untuk mempertahankan ereksi lebih lama, atau menunda ejakulasi. Namun, dilansir dari sehatq, Minggu (13/09) obat-obatan di ini baik yang diresepkan dokter ataupun obat apotek tetap memiliki efek samping berupa menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, rasa terbakar di dada, diare, gangguan penglihatan, kehilangan pendengaran, kemerahan pada wajah, hidung tersumbat, hingga ereksi berkepanjangan.
Jika mengalami efek samping di atas setelah mengonsumsi obat kuat yang dibeli di apotek, anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Terlebih apabila mendapati adanya ereksi berkepanjangan serta gangguan penglihatan maupun pendengaran.
Ingat, obat kuat ini memengaruhi peredaran darah di seluruh tubuh, bukan hanya penis. Oleh karena itu, obat tersebut berisiko menimbulkan dampak berbahaya jika Anda juga sedang menggunakan obat lain.
Jadi, sebaiknya Anda menghindari pemakaian obat jika sedang dalam kondisi berikut ini:
Sedang menjalani pengobatan lain:
Obat-obatan tertentu, misalnya jenis alpha-blockers, yang umumnya digunakan dalam perawatan kondisi pembesaran prostat maupun tekanan darah tinggi, bisa mengakibatkan efek samping berbahaya. Efek tersebut misalnya penurunan tekanan darah, jika digunakan bersamadengan obat kuat.
Berisiko mengalami serangan jantung maupun stroke:
Obat kuat bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah di jantung dan otak, selain penis. Kondisi ini tentu saja berbahaya, jika Anda memiliki riwayat stroke, serangan jantung, maupun gangguan ritme jantung, dalam enam bulan terakhir.
Memiliki kondisi kesehatan tertentu:
Anda sebaiknya tidak mengonsumsi obat kuat apabila pernah mengalami gagal jantung, rasa nyeri di dada yang tidak stabil, tekanan darah rendah atau kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba.
Selain obat kuat, Anda bisa jalani langkah ini untuk atasi disfungsi ereksi
Dokter biasanya akan merekomendasikan langkah-langkah ini untuk mengatasi disfungsi ereksi, sebelum memberikan obat kuat.
Menjalani gaya hidup sehat:
Menghentikan kebiasaan merokok maupun konsumsi alkohol, mulai berolahraga secara teratur, dan menurunkan kelebihan berat badan, bisa membantu mengatasi disfungsi ereksi.
Berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater:
Ternyata, sebanyak 20% kasus disfungsi ereksi, disebabkan oleh masalah psikologis, termasuk depresi, dan gangguan keharmonisan hubungan dengan pasangan. Oleh karena itu, Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater sebagai ahli kejiwaan.
Menjalani pengobatan melalui suntikan:
Saat obat minum tidak mampu mengatasi disfungsi ereksi, dokter bisa menyuntikkan obat ke penis. Tindakan ini akan menimbulkan ereksi dalam hitungan menit. Meski sangat efektif, suntikan ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.
Menjalani operasi:
Operasi berupa implantasi atau rekonstruksi pembuluh darah di penis, bisa menjadi pilihan lain dalam mengatasi disfungsi ereksi. Tindakan medis ini biasanya menjadi pilihan terakhir. (rif)