PALEMBANG, fornews.co – Setelah sempat dihentikan sejak 1 April 2020, Kereta Rajabasa relasi Stasiun Kertapati, Palembang menuju Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung, kembali dioperasikan 1 Januari 2021.
“Kebijakan ini guna memberikan kemudahan bagi masyarakat melakukan perjalanan secara aman dan nyaman pada masa pandemi COVID-19,” ujar Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, Kamis (31/12/2020).
Disebutkan Aida, jadwal keberangkatan KA Rajabasa dari Stasiun Kertapati pada pukul 08.30 WIB yang akan singgah di Stasiun Payakabung, Prabumulih, Peninjauan, Baturaja, Martapura, Way Tuba, Blambangan Umpu, Negeri Agung, Tulung Buyut, Negara Ratu, Ketapang, Kota Bumi, Sulusuban, Haji Pemanggilan, Bekri, Tegineneng, Rejosari, dan berakhir di Tanjung Karang.
Aida menambahkan, untuk mengurangi pembelian tiket secara langsung, PT KAI tidak lagi melayani pemesanan tiket di stasiun keberangkatan. Masyarakat dapat memanfaatkan sistem online dengan menggunakan aplikasi KAI Access ataupun aplikasi lainnya serta agen resmi yang dapat dilakukan pemesanan tiket pada H-7.
Dengan menggunakan sistem daring diharapkan lebih terjamin dalam penerapan jaga jarak fisik (physical distancing) dan untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19. Sementara itu untuk penjualan tiket di loket stasiun hanya melayani tiket go show atau dilayani 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.
“Dalam mendukung kebijakan ini mulai 1 Januari 2021, PT KAI mengurangi layanan pembelian tiket langsung untuk Stasiun Muara Enim dan Tebing Tinggi,” katanya.
Aida menyampaikan, penumpang wajib mengikuti protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, face shield selama perjalanan dan menjaga jarak. Selain itu sebelum berangkat, calon penumpang harus menunjukkan surat bebas COVID-19 melalui hasil rapid test antibodi atau PCR yang masih berlaku selama 14 hari.
KAI telah bekerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) untuk menyediakan pelayanan pemeriksaan tersebut dengan harga terjangkau yakni Rp85.000 di beberapa stasiun keberangkatan seperti Stasiun Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, Lubuklinggau, Tanjung Karang, Kota Bumi, Martapura, dan Baturaja.
Selama beroperasi nantinya, okupansi atau tingkat keterisian penumpang akan dibatasi menjadi 70% dari tiket yang dijual. Sedangkan, untuk penempatan tempat duduk akan diatur berdasarkan sistem physical distancing. (yas)