KAYUAGUNG, fornews.co – Salah satu orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Desa Pulauan, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) merasa kebingungan ketika sang anak, RS, dinyatakan tidak naik kelas.
Pasalnya, menurutnya selama masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tidak pernah ada tugas yang diberikan oleh sekolah untuk sang anak. Dikatakannya, keluarga juga sempat menanyakan hal itu kepada pihak sekolah namun tidak mendapatkan jawaban.
“Kita tidak tahu apa alasan anak saya tidak naik kelas padahal selama belajar dari rumah tidak pernah ada tugas ataupun ujian secara online. Namun anehnya saat pembagian rapor anak kami dinyatakan tidak naik kelas. Setau kami selama covid ini hanya ada ujian online untuk mata pelajaran pendidikan agama selebihnya tidak ada,” ungkap M, ayah siswa, Senin (10/08).
Ditambahkannya, jika memang anaknya ada tertinggal ujian selama kegiatan belajar mengajar jarak jauh ini seharusnya ada ujian susulan karena sistem pembelajaran online ini tidak bisa dimengerti oleh semua orang. “Bahkan saya juga pernah menanyakan kepada gurunya melalui mesengger apakah ada tugas untuk anaknya namun tidak dijawab,” jelasnya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, Muhammad Amin mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan perihal masalah ini. Namun menurut Amin, pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke sekolah tersebut.
“Kami akan segera croscek kebenarannya, memang pada prinsipnya harusnya dimasa covid ini tidak ada siswa yang tidak naik kelas ataupun tidak lulus kecuali ada alasan tertentu misal berhenti sekolah untuk kasus ini akan kami pelajari dulu apa yang menyebabkan siswa tersebut tidak naik kelas kalau memang memungkinkan akan ditinjau ulang,” jelasnya.
Ditambahkannya, memang tidak semua guru ataupun kepala sekolah memahami secara baik sistem pembelajaran daring. “Besok kita akan melakukan rapat di Dinas Pendidikan salah satu yang akan dibahas mengenai sistem pembelajaran online dan kita juga akan mempersiapkan ke depan secepat mungkin melakukan pembelajaran tatap muka,” tuturnya. (rif)