JAKARTA, fornews.co-Dibalik mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) secara global saat ini, ada saja pihak yang berpolemik mencari titik awal, siapa pihak yang menularkan virus tersebut menjadi pandemi yang sangat dahsyat.
Wakil Ketua Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia, Jerry Lumelle menyatakan, Tiongkok dan Amerika Serikat atau siapapun bisa saja yang melakukan playing victim terhadap kondisi ini.
Karena, dua negara adikuasa itu seolah saling berlomba untuk menciptakan korban yang tewas rerbanyak akibat terjangkit COVID-19 ini. Bahkan Tiongkok dan Amerika Serikat ini seperti saling hujat. Berkaca dari hal tersebut, ada baiknya berpikir untuk Indonesia sendiri, bagaimana mengurangi jumlah korban, khususnya untuk tim medis yang menjadi garda terdepan menangani korban.
“Ayo ringankan beban pemerintah, kita gak perlu keluar uang kok, gratis. Kita hanya cukup dengan cara belajar disiplin, jaga kebersihan diri dan lingkungan kita, rajin-rajin memakai sabun,” ujar dia.
Jerry melanjutkan, cara itu dimulai dari menggunakan masker non medis, disarankan memakai masker kain yang berlapis tiga, karena kalau pake masker medis sudah jadi standard yang dipakai oleh tenaga medis.
“Harga masker kain juga lebih terjangkau dan bisa dicuci. Beli atau bikin tak perlu harus urus standar Depkes segala. Hanya ingin mengingatkan saja, untuk tidak buang bekas masker (medis) sembarangan, nanti ada lalat nemplok disitu terus menyebarkan ke benda-benda lain atau makhluk lain (termasuk manusia),” kata dia.
Jerry mengungkapkan, semua hal itu menjadi penting yang harus dikaji atau diperkuat secara ilmiah, untuk menjawab pertanyaan bisakah lalat menjadi gosend dari COVID-19?
Sejauh ini, terang Jerry, belum ada penjelasan ilmiah tentang ini. Namun, kalau melihat fakta yang ada di berita, bahwa harimau dan binatang lain bisa terserang COVID 19. Artinya, bisa jadi asumsinya benar, bahwa lalat bisa menjadi kurir COVID-19 ke mahluk hidup yang lain.
“Jika masih pakai masker medis, setelahnya jangan dibuang sembarangan. Bila perlu langsung dibakar. Jika dibuang sembarangan, kemungkinan besar ada lalat nempel di limbah masker tersebut, dan lalat nya bisa nempel di tubuh kita, cuma gitu saja kok cara kita meringankan beban pemerintah. juga tetap jaga jarak dan tetap hindari pertemuan di tempat umum (stay home),” terang dia
Terakhir, jelas Jerry, khusus untuk saudara-saudara muslim, sebelum memasuki pintu Ramadan tetaplah untuk saling memaafkan.
“Mohon maaf lahir dan bathin, semoga di Ramadan ini kita lebih khusyuk menjalani ibadah bersama keluarga di rumah, dan semoga kekuatan doa kita semua bisa melumpuhkan virus corona di muka bumi ini, khususnya di negeri kita tercinta Indonesia,” tandas dia. (aha)