YOGYAKARTA, fornews.co–Warga, Dusun Samberembe, Candibinangun, Pakem, Sleman, DIY, punya cara tersendiri menjaga dan melestarikan jenis ikan wader pari.
Sebuah sungai kecil yang jernih dibiarkan alami sebagai tempat berkembangbiaknya ikan-ikan kali yang dianggap hampir punah.
Ikan wader pari yang memiliki nama latin rasbora lateristriata, kini tidak mudah ditemui meski banyak digemari untuk dikonsumsi.
Kelangkaan ikan wader pari menjadi pertanyaan serius bagi warga Samberembe yang gemar memancing.
Ricky Wachid Syam (35), warga RT.01 RW.07, Samberambe, mengaku gelisah dan prihatin terhadap keberadaan ikan wader pari di kampungnya.
“Awalnya warga heran mengapa setiap kali mancing jarang dapat ikan wader pari,” ungkapnya.
Ia lantas mengajak pemuda setempat mencari solusi agar sungai yang berada di kampugnya kembali menjadi habitat wader pari.
Salah satu upaya pelestarian ikan wader pari adalah membebaskan sungai dari sampah.
Tidak hanya itu, sungai bahkan dibiarkan seperti aslinya, dengan maksud ikan dapat berkembang biak cepat.
“Sungai dibiarkan seperti aslinya dan bebas sampah,” ujar Ketua Pokdarwis Kampung Mina Padi Samberembe, kepada fornews.co, Kamis.
Selain menjadi Desa Wisata, imbuhnya, Samberembe juga menjadi tempat studi pertanian. “Makanya keaslian alam itu perlu dipertahankan.”
Kata Ricky, meski wader pari masih dikonsumsi karena rasa nya yang gurih, namun di tempatnya ikan wader hanya dipancing sesuai kebutuhan.
”Makanya kami ingin membudidayakan ikan wader karena peminatnya yang banyak,” ujarnya.
Karena Samberembe dinyatakan sebagai Desa Wisata, lanjutnya, sebagai tokoh pemuda, Ricky mengajak warga turut serta menjaga lingkungan agar tetap lestari.
Kepala Dusun Samberembe, Walidi, membenarkan keberadaan ikan wader pari yang semakin langka di Samberembe.
Ia tidak tahu mengapa terjadi kelangkaan ikan wader pari. Padahal, kata Walidi, Sleman termasuk habitat ikan wader jenis apapun.
Belakangan setelah Samberembe banyak dikunjungi, sebagai Desa Wisata, ikan menjadi andalan promosi wisata.
“Sebelum pandemi corona sungai di tempat kami sempat ditabur ribuan iwak kali,” kata Walidi.
Sebagai Kepala Dusun, Walidi, berharap pandemi virus corona segera selesai sehingga perekonomian warganya kembali pulih.
Sebanyak 6000 ekor tawes, 2000 ekor wader dan 2000 ekor nilem, dilepaskan ke sungai Widoro.
Penebaran ribuan ikan tersebut, merupakan bantuan dari DPRD Provinsi DIY, melalui Dinas Perikanan Kabupaten Sleman.
“Masih banyak PR yang harus kami selesaikan, sehingga setelah pandemi rampung Samberembe kembali ramai dikunjungi,” pungkas Ketua Pokdarwis. (adam)