PALEMBANG, fornews.co – Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Nasrun Umar menekankan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan langkah inovatif, sehingga dapat terus berkontribusi di tengah pandemi Covid-19. Bila perlu, BUMD melibatkan anak muda dengan membentuk tim kreatif untuk membuat inovasi tersebut.
“Potensi yang ada harus dilakukan salah satunya dengan mengembangkan usaha lain yang inovatif. Bisa juga dengan membuat terobosan baru dengan membuat tim kreatif untuk berinovasi,” ujar Nasrun di sela rapat pembinaan dan pengawasan BUMD, di ruang rapat Sekda Provinsi Sumsel, Senin (25/1/2021).
Selain itu, lanjut Nasrun, inovasi tersebut juga harus dilakukan agar BUMD bisa terus memberikan kontribusinya bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Maksimalkan potensi yang bisa dikembangkan, apalagi di tengah pandemi ini,” tegas dia.
Diakui, pandemi Covid-19 berdampak pada melemahnya berbagai kegiatan usaha. Termasuk juga BUMD di Sumsel seperti PT Swarnadwipa Sumsel Gemilang. BUMD lainnya PT Jakabaring Sport City juga dituntut untuk membuat terobosan sehingga aset infrastruktur yang berada di komplek olahraga itu dapat termanfaatkan.
Karena itu, pembinaan dan pengawasan terhadap BUMD penting dilakukan untuk mencari solusi terkait permasalahan yang saat ini tengah dihadapi BUMD tersebut. Bukan hanya soal keuangan, permasalahan lain seperti kejelasan kepemilikan aset juga harus diselesaikan.
“Kepemilikan aset ini juga harus jelas. Aset tersebut harus diiventarisir sehingga aset yang tidak produktif dapat dioptimalkan baik secara mandiri atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga,” katanya.
Direktur PT Swarnadwipa Sumsel Gemilang, Rebo Iskandar Pohan mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pembenahan terhadap BUMD tersebut. Adapun permasalahan yang masih dihadapi, yakni mulai dari soal keuangan, kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga peraturan perusahaan. Dipastikannya semua yang masih belum terlaksana dengan baik terus dibenahi.
“Kita optimis dengan perubahan yang terjadi di perusahaan ini. Saya sepakat untuk bekerja sesuai aturan dan menuangkan ide baru sehingga semakin berkembang,” ucapnya.
Ide baru tersebut, lanjut Rebo, salah satunya meningkatkan infrastruktur sejumlah usaha seperti Hotel Swarna Dwipa.
“Saat ini Hotel Swarna Dwipa Palembang memiliki 68 kamar dan 4 meeting room, mudah-mudahan itu bisa kita kembangkan lagi. Selain itu, kita juga berniat mengembangkan usaha lainnya dengan memanfaatkan aset yang ada,” paparnya.
Terkait Covid-19, dia mengaku okupansi Hotel Swarna Dwipa Palembang cukup terpengaruh.
“Namun kita tetap bertahan dengan tidak memutuskan hubungan kerja para pegawai. Kita berupaya untuk mempertahankan pegawai yang ada,” tuturnya. (yas)