YOGYAKARTA, fornews.co—Gandeng Gendong telah menjadi bagian dari gotong-royong masyarakat Yogyakarta untuk membantu sesama di masa sulit.
Terbukti, uang sebanyak Rp 7,8 miliar dapat terkumpul sejak tiga bulan pertama saat pandemi. Uang itu lantas diwujudkan dalam pemberian nasi gratis, paket sembako, program canthelan dan mbagehi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan target Gandeng Gendong semakin jelas dalam membantu masyarakat untuk menaikan perekonomian melalui kreatifitas dan kerja sama secara bergotong-royong.
“Dengan gotong-royong menjadikan situasi pandemi ini menjadi ladang berbagi dan membantu sesama,” ucap Wakil Wali Kota Yogya. “Sampai saat ini, saya berterima kasih dan yakin mengapa gerakan Gandeng Gendong dapat diterima oleh masyarakat karena telah memudahkan satu sama lain.”
Wakil Wali Kota Yogya itu pun berharap gerakan Gandeng Gendong dapat terus berinovasi dan berkembang lebih maju. Ia memuji masyarakat Kota Yogya yang sangat luar biasa karena membantu sesama dalam masa sulit seperti sekarang.
”Gandeng Gendong yang diterapkan masyarakat sangat luar biasa, salah satunya di masa pandemi Covid-19 ini. Pernah satu hari bisa memasak 750 porsi dan dikerjakan penduduk setempat melalui dapur umum,” ungkap Wakil Wali Kota Yogya, Heroe Poerwadi, Senin.
Tradisi dan budaya ini harus dilestarikan oleh generasi milenial agar nilai luhur tidak hilang begitu saja, kata Kepala Kundha Kabudayan Kota Yogya, Yeti Martanti. Menurutnya, Kota Yogyakarta memiliki nilai-nilai yang berakar sosial dan budaya yang diyakini masyarakatnya.
Kepala Kundha Kabudayan Kota Yogya itu berharap, tradisi Gandeng Gendong dapat menjadi diseminasi nilai budaya melestarikan solidaritas dan nilai kegotong-royongan masyarakat Yogyakarta.
“Kegiatan Diseminasi Nilai Budaya ini merupakan bagian dari upaya pengembangan implementasi nilai-nilai luhur gotong royong yang telah dirumuskan dengan program Gandeng Gendong oleh Pemerintah Kota Yogyakarta,” ujar Yeti Martanti.
Hingga berita ini diturunkan, gerakan Gandeng Gendong masih dilakukan masyarakat Yogyakarta dengan membuat dapur umum dan membantu sesama melaui gerakan Gandeng Gendong. (adam)