MUARADUA, fornews.co – Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru melakukan Panen Raya Padi Sawah Varietas Mikongga bersama para petani di Desa Surabaya, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan, Selasa (13/10).
Didampingi Pjs Bupati Ogan Komering Ulu Selatan Nora Elisya, HD melihat hasil produksi pertanian di OKUS. Gubernur pun optimis, Sumsel tak lama lagi menjadi penghasil pangan tingkat nasional.
HD sempat kaget mengetahui bahwa produksi gabah kering panen (GKP) di OKUS yang mencapai 9 ton per hektare. Kalau saja produksi itu merata di Sumsel, ia yakin Sumsel menjadi daerah penghasil pangan khususnya beras terbanyak di Indonesia.
“Karena pada angka rata-rata 6,5 ton per hektare saja bisa menjadikan Sumsel peringkat 5 penghasil pangan terbesar tingkat nasional. Apalagi kalau 9 ton itu bisa merata di Sumsel. Pasti kita bisa juara 1 se-Indonesia,” ujarnya.
HD menyampaikan, adanya lahan subur dan alat modern tidak akan maksimal jika petani tidak semangat menggarap sawah. Karena itu HD selalu berupaya menyemangati petani dengan turun langsung ikut panen bersama petani di daerah-daerah.
HD mencontohkan seperti Singapura, saat ini salah satu jagoan ekonomi di Asia itu terkena dampak Covid-19 yang membuat perekonomian mereka terkontraksi. Sementara Sumsel, meski terjadi kontraksi yang tidak besar tetap menjadi yang tertinggi di Sumatra. Ia meyakini salah satu sektor yang berkontribusi menjaga perekonomian itu dari hantaman pandemi itu adalah pertanian dan UMKM yang kuat.
“Petani kita masih semangat, meski pandemi mereka masih tetap beraktivitas. Makanya saya apresiasi sekali. Prestasi kita sebagai 5 besar penghasil pangan ini sudah sepantasnya kita persembahkan pada mereka para petani,” jelasnya.
HD menyampaikan, agar semangat petani terjaga dan produktivitas pangan ikut terdongkrak, kepala daerah harus ikut aktif membimbing petani secara terus menerus. Pemprov Sumsel pun tak tinggal diam, karena tahun depan akan menyebar 1.000 tenaga pendamping pertanian ke daerah-daerah.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih ke petani OKU Selatan. Melihat pertanian yang luar biasa di sini, saya kembali ingin menegaskan bahwa ke depan ikon Sumsel bukan hanya perkebunan saja tapi juga pertanian,” tegasnya.
HD menjelaskan, mengenai data penyusutan luas tanam dari sekitar 17.000 menjadi 7.000 hektare sebenarnya bukan penyusutan, melainkan data administrasi pendaftaran tanah belum maksimal. Makanya untuk memastikan luas tanam itu ia mengimbau Dinas Pertanian dan BPN OKUS memvalidasi luas lahan itu.
“Mari kita perbaiki ini, karena kita sudah tidak sabar jadi juara satu nasional penghasil pangan,” tambah HD.
Dalam kesempatan itu HD juga berpesan kepada masyarakat OKUS agar tetap produktif namun tidak meninggalkan protokol kesehatan. Terlebih Pergub 37 tahun 2020 tentang protokol kesehatan sudah dikeluarkan. Ia juga berpesan agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas menjelang Pilkada bulan Desember mendatang.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumsel juga menyerahkan bantuan kepada para petani dan nelayan. Bantuan tersebut meliputi paket bantuan lengkap PATB lahan kering dari kementerian. Bantuan benih padi 1 ton dari BPTP Sumsel serta Power thresser dari Dinas Pertanian dan Hortikultura Sumsel.
Sementara itu, Pjs Bupati OKU Selatan, Nora Elisya dalam sambutannya menjelaskan bahwa Panen Raya kali ini hanya sebagian kecil di penghujung musim panen pada periode tanam April-September 2020.
Nora menjelaskan, luas lahan pertanian di OKUS sebesar 16.905 hektare yang terdiri dari sebagian besar sawah dengan irigasi desa dan tadah hujan. Di mana produksi gabah kering panen di OKUS tercatat sebanyak 190.315 ton.
Restocking Ikan di Danau Ranau
Tak hanya hadir panen bersama petani, dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru juga ikut serta melakukan restocking benih ikan nila di Danau Ranau. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kelestarian ekosistem di danau kebanggaan masyarakat Sumsel tersebut.

Dalam kegiatan restocking ini, Gubernur melepas 200.000 benih ikan nila yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel serta Dinas Perikanan dan Peternakan OKU Selatan.
“Danau Ranau ini tanpa ditebar sebenarnya ikannya sudah banyak. Tapi ini kan restocking, kalau diambil terus tanpa pembaharuan ini akan habis padahal ini titipan untuk anak cucu kita,” jelasnya.
Selain pertanian lanjut Nora, OKU Selatan memiliki potensi perikanan dan destinasi danau indah yang mulai menggeliat. Begitupun potensi perairan dengan ikan hasil tangkapan yang besar. (ije)