JAKARTA, fornews.co-Puncak fenomena La Nina diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi pada bulan Desember-Januari, bersamaan dengan masuknya musim hujan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, sedangkan puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada medio Januari sampai dengan Februari. Untuk itu, masyarakat diimbau agar mewaspadai dampak dari kondisi tersebut.
“Perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan ini dalam kisaran Desember, Januari, dan Februari,“ ujar Dwikorita, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) melalui konferensi video mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Selasa (13/10) pagi.
Atas dasar itu, Dwikorita meminta masyarakat memantau aplikasi yang dimiliki BMKG untuk mengetahui prakiraan, prediksi, dan peringatan dini untuk skala mikro atau di wilayah masing-masing.
“Misal bapak–ibu tinggal di Kecamatan Johar DKI Jakarta, itu kami juga menyiapkan prakiraan, prediksi, dan peringatan dini untuk skala mikro di level kecamatan. Mohon dicek selalu, dimonitor selalu informasi yang sampai level kecamatan ini melalui aplikasi mobile phone Info BMKG,” ungkap dia.
Dwikorita menjlaskan, pada aplikasi berbasis seluler tersebut disajikan informasi cuaca setiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia untuk 7 hari ke depan. Prakiraan cuaca tersebut diperbaharui setiap 3-6 jam dalam satu hari.
“BMKG yang ada di seluruh Indonesia juga bekerja sama dengan BPBD dan pemerintah daerah, untuk memastikan informasi mengenai perkembangan cuaca tersebut diterima masyarakat, serta untuk menyiapkan langkah-langkah dalam mengantisipasi perkembangan tersebut,” tandas dia. (aha)