PANGKALAN BALAI, fornews.co — Ulama Besar Nahdlatul Ulama (NU) asal Kediri, Gus Gendeng mengajak warga NU di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, harus berhati-hati menyikapi isu yang menjurus memecah belah umat islam di Indonesia.
“Jangan sampai terpengaruh oleh informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dan memprovokasi umat. NU merupakan penyangga untuk meluruskan hal yang tidak benar. Banyak sekarang ulama saling menjelekkan karena berbeda pilihan untuk presiden. Banyak orang yang memperbedatkan hal yang mengancam kedamaian kita. Ada segelintir orang yang ingin masyarakat NKRI bermusuhan. Kita jangan terprovokasi,” ujarnya, saat diundang menghadiri Peringatan Harlah NU ke-93 dan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW 19940 H di Desa Tirta Kencana, Senin (25/03).
Gus Gendeng yang mengisi pengajian akbar dan ceramah pada acara tersebut, menceritakan bagamana berdirinya NU yang kini sudah berumur 93 tahun, lebih tua dari Republik Indonesia yang baru 73 tahun.
“Berarti NU berperan penting dalam pendirian NKRI ini. Oleh karena itu, warga NU harus terus menjaga dan meneruskan NKRI karena ini merupakan warisan dari para pendahulu NU sejak dulu. NKRI Harga mati,” katanya.
Tak lupa, Gus Gendeng pun mengisyaratkan untuk mengajak mendukung pasangan Calon Presiden (capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. “Warga NU pilih calon dari NU. Alhamdulillahirobilalamin,” tegasnya, sambil mengacungkan isyarat satu jari.
Sementara, Ketua Pelaksana, Arisa Lahari menuturkan, bahwa Peringatan Harlah NU dan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW 19940 H yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuasin ini diikuti oleh 1.500 warga yang berasal dari 3 desa di Kecamatan Makarti Jaya.
Arisa yang juga Wakil Ketua Biang Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Banyuasin ini menyatakan, bahwa Ma’ruf Amin merupakan bagian dari keluarga besar NU. “Saya pertegas bahwa Ma’ruf AMin adalah NU. Pokoknya NU harus dukung NU juga untuk pencalonan presiden ini,” tandasnya. (tul)