JAKARTA, fornews.co – Pandemi Corona Virus Disease atau COVID-19 telah mempengaruhi dan mengubah beberapa aspek dalam kehidupan, tidak hanya dalam bekerja, makan, dan bersosialisasi, tetapi juga dalam belajar.
Nah, The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) International atau aliansi pendidikan bisnis terbesar di dunia, hari ini membagi pandangan dan wawasan untuk membantu sekolah bisnis mempersiapkan langkah selanjutnya setelah pandemi.
Pasca-penutupan sekolah pada satu tahun terakhir ini, tentu berdampak pada kualitas pendidikan. Pola pendidikan tatap muka dan pertemuan langsung telah dialihkan ke online dengan memanfaatkan teknologi.
Geoff Perry, AACSB’s Head of Asia Pacific Office menyampaikan, berangkat dari hal itu, maka media pembelajaran perlu dirancang secara kreatif dan inovatif, agar dapat menarik minat belajar dimana saja dan kapan saja. Dampak lain yang mungkin terjadi adalah tingkat produktivitas siswa di masa depan.
Kemudian, sejumlah model jangka pendek yakni ada perubahan dan perluasan peran fakultas, serta bertambahnya jumlah dan jenis program pendidikan yang ditawarkan. Satu tren jangka panjang yang diantisipasi AACSB, adanya permintaan yang lebih besar untuk kualitas pendidikan yang lebih baik, dimana banyak orang mengevaluasi kembali tujuan dan profesi mereka selama masa pandemi ini.
“Munculnya jenis pelajar baru mengikuti format program pendidikan baru seperti, sertifikasi dan kredensial mikro yang akan menjadi lebih dapat diakses secara luas. Terakhir, bagian pembelajaran hybrid dan online dari semua sekolah bisnis akan terus berkembang karena manfaatnya yang lebih besar dalam menjangkau kelompok siswa yang luas dan beragam,” jelas dia.
Indonesia, terang Perry, merupakan satu negara yang berpeluang besar untuk mengembangkan potensi pendidikan bisnisnya. Caranya, berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi bisnis tingkat regional dan global. Melalui kolaborasi ini, Indonesia akan memiliki konektifitas tinggi yang memungkinkan setiap negara dapat saling belajar satu sama lain, memahami tren, saling berbagi data, dan meningkatkan peluang pengembangan jangka Panjang bagi fakultas dan pelajar mereka.
“Kami senang melihat banyak sekolah di Indonesia mulai terlibat dengan komunitas bisnis edukasi global yang lebih luas, yang fokus pada penelitian, di samping kelebihanyang mereka miliki dalam proses pengajaran dan kelengkapan program,” terang dia.
“Kami sangat bersyukur karena semakin banyaknya sekolah di Indonesia yang tertarik untuk mempelajari tentang manfaat keanggotaan dan akreditasi AACSB. Kami optimis pertumbuhan dan inovasi sekolah bisnis di Indonesia akan terus meningkat ke depannya,” sambung dia.
AACSB sendiri, ungkap Perry, telah berkembang di kawasan ini selama bertahun-tahun, termasuk telah membuka kantor operasinya di Singapura. Nah, di Indonesia sendiri, AACSB berdedikasi untuk melalukan jangkauan secara personal dan membangun konektifitas dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi terbaik.
“Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan di masa lalu, dan sekarang lebih banyak sekolah bisnis yang telah berkolaborasi erat dengan komunitas pendidikan bisnis global, termasuk dalam hal mengembangkan peluang pertukaran pelajar lintas batas,” ungkap dia.
Untuk memajukan misi pendidikan bisnis berkualitas tinggi di Indonesia, AACSB bersama Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT), lembaga akreditasi pendidikan tinggi Indonesia, telah menandatangani perjanjian kerja sama yang berlaku untuk lima tahun ke depan.
Perjanjian yang telah ditandatangani di tahun 2021 ini, memungkinkan kedua institusi untuk saling mengeksplorasi sinergi, berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menggabungkan upaya dalam memajukan nilai dan merampingkan akreditasi di Indonesia. (aha)