SEKAYU, fornews.co – Inovasi konversi inti kelapa sawit menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh Bupati Muba Dodi Reza Alex, tengah menjadi sorotan.
Baik pejabat eksekutif maupun legislatif di tingkat pusat, mengaku sangat mengapresiasi terobosan energi terbarukan tersebut.
Bahkan, Konsulat Jenderal RI untuk Houston akan mengundang Dodi Reza menjadi pembicara di Amerika Serikat dalam upaya realisasi inovasi konversi inti kelapa sawit menjadi bio fuel itu.
“Ini inovasi dan terobosan yang sangat luar biasa. Inovasi pak Bupati ini juga merupakan arah kebijakan yang bakal diimplementasikan pemerintah pusat, dan kami dari Kementerian ESDM khususnya, akan all out mendukung Musi Banyuasin untuk merealisasikan konversi inti kelapa sawit menjadi BBM,” kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Perundang-undangan dan Tata Kelola, Muhammad Sapta Murti dalam kunjungannya di Kabupaten Muba, Rabu (20/02).
Dikatakan, saat ini Kementerian ESDM sedang melakukan penyusunan regulasi untuk kebijakan pengelolaan kelapa sawit menjadi BBM.
“Draft-nya sedang dipersiapkan, dan kemungkinan ini nantinya akan dijadikan Peraturan Presiden,” imbuhnya.
Begitu pula Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup, sepenuhnya juga mendukung upaya konversi inti kelapa sawit menjadi BBM.
“Komisi VII DPR RI akan sepenuhnya mendukung inovasi Bupati Dodi Reza ini, apalagi ini sudah menjadi sorotan di kancah internasional,” kata Anggota Komisi VII DPR RI, Nazaruddin Kiemas.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, M Fanshurullah Asa mengatakan, rencana menaikkan B20 menjadi B100 tersebut bukan sekadar wacana, tapi inovasi itu nyata direalisasikan dan akan dimulai di Kabupaten Muba.
“Terlebih pihak Pertamina Plaju Palembang sudah membuatkan kilang untuk penampungannya, dan Muba akan menjadi daerah pertama yang merealisasikan ini,” ungkapnya.
Kemudian, apresiasi terhadap inovasi Bupati Muba Dodi Reza tersebut juga dibuktikan dengan diundangnya Bupati Muba Dodi untuk menjadi pembicara di Amerika Serikat dalam upaya realisasi inovasi konversi inti kelapa sawit menjadi BBM.
“Jadi, nantinya realisasi inovasi konversi kelapa sawit menjadi BBM akan dimulai di Muba, dan ini akan menjadi kontribusi yang besar untuk Indonesia,” tuturnya.
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, menyebutkan, saat ini luas lahan kebun sawit milik rakyat yang telah tertanam dan akan ditanam seluas 8.124 hektar yang dilaksanakan oleh 12 koperasi.
Dan dalam tahap proses usulan tahun 2019-2020 adalah seluas 5.360 hektar dan hingga tahun 2022 peremajaan kelapa sawit di Muba mencapai 42 ribu hektar.
“Saat ini Pemkab Muba sedang menuju pembuatan bio fuel yang berbasis sawit. Muba dengan memiliki potensi kelapa sawit yang cukup luas berkeinginan untuk melakukan transformasi industri sawit, sehingga akan bisa mendongkrak harga jual TBS kelapa sawit pekebun,” terangnya.
Dodi menambahkan, upaya pembenahan tersebut diharapkan mampu menyentuh kebutuhan pokok pekebun sawit untuk memperjuangkan terwujudnya pekebun sawit yang sejahtera, mandiri, berdaulat dan berkelanjutan.
“Kita juga nantinya berencana akan membangun mini refinery untuk penampungan sementara, dan sebagai langkah awal, produksi turunan dari tandan buah segar itu akan dikirim ke kilang minyak milik PT Pertamina di Plaju, Palembang,” bebernya.
Kemudian, mantan anggota DPR RI dua periode ini juga mengatakan, setelah berjalan nanti, dirinya di tahap awal akan mewajibkan seluruh kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Muba menggunakan bahan bakar atau biofuel tersebut untuk operasional.
“Ini sebagai wujud implementasi pemanfaatan energi terbarukan dan sustanaible atau berkelanjutan,” tukasnya.
Untuk mengelola inovasi inti kelapa sawit menjadi menjadi bahan bakar minyak (BBM), Pemkab Muba akan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kelapa Sawit (BPDP-KS).(bas)