BUENOS AIRES, fornews.co – Legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, meninggal karena serangan jantung di rumahnya di pinggiran Buenos Aires, pada hari Rabu (25/11) malam WIB.
Maradona (60) baru-baru ini berjuang melawan masalah kesehatan dan menjalani operasi darurat untuk hematoma subdural atau operasi otak karena ada gumpalan darah yang berada di otak dan tengkoraknya beberapa minggu lalu.
Presiden Argentina Alberto Fernandez mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati jasa kapten Timnas Argentina saat meraih trofi Piala Dunia 1986 tersebut.
Pensiunan bintang sepak bola Brasil, Pele, termasuk di antara mereka yang berduka atas pemain Argentina itu.
“Tentu, suatu hari kita akan menendang bola bersama di langit di atas,” katanya dilansir dari Reuters.
Diego Armando Maradona adalah salah satu pemain sepak bola paling berbakat dalam sejarah. Puncak kejayaan Maradona datang ketika dia menjadi kapten Argentina untuk memenangkan Piala Dunia 1986, sebelum jatuh ke dalam kesengsaraan ketika dia dikeluarkan dari Piala Dunia 1994 karena doping.
Tahun-tahun berikutnya, Maradona tak bisa lepas dari kecanduan narkoba, makan berlebihan, dan alkoholisme. Hal tersebut membuat karier sepak bolanya yang cemerlang seketika langsung meredup. Maradona yang dikenal sebagai seorang pesepakbola lincah yang dapat melakukan slalom dengan mudah melalui pemain lawan, berbalik menjadi pecandu yang hampir meninggal karena gagal jantung akibat kokain pada tahun 2000.
Bukan hanya bagi warga Argentina, kesedihan mendalam juga dirasakan fans Napoli, Boca Juniors, dan Barcelona sebagai klub yang pernah dibelanya semasa hidup. (ije)