YOGYA, fornews.co – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Sanggar Keris Mataram (SKM) dan Pertamina Gas Negara menggelar Pameran Seni Tosan Aji.
Pameran bertajuk ‘Pagelaran Mahakarya Keris Kamarogan Nusantara’ berlangsung tiga hari tanggal 27-29 Mei 2023 di Ndalem Poenakawan, Yogyakarta.
Pameran sekaligus pagelaran itu didukung oleh Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (SNPTA) Senapati Nusantara Mertikarta dan Ndalem Poenakawan Yogyakarta.
Pegiat keris Nurjianto selaku Ketua Sanggar Keris Mataram (SKM) menyebut perlunya mengenalkan warisan budaya adiluhung kepada masyarakat luas.
Warisan yang dimaksud tersebut salah satunya adalah keris.
“Keris sebagai salah satu warisan budaya adiluhung bangsa juga sebagai khasanah seni budaya Indonesia,” kata Nurjianto akrab disapa Gus Poleng, Jum’at.
Kata Gus Poleng, pameran tosan aji ini berbeda karena tidak ada bursa jual-beli.
Pameran yang akan digelar ini diharapkan berdampak terhadap jaringan antarpegiat seni tradisi tosan aji khususnya Keris Kamarogan kepada masyarakat luas.
Maka, lanjut Gus Poleng, pameran seni tosan aji menjadi salah satu bentuk partisipasi pelestarian seni budaya tradisi dari para kolektor keris nasional.
Pameran ini perlu melibatkan para kolektor karena masih banyak keris bersejarah yang perlu diketahui oleh masyarakat terutama bagi dunia pendidikan.
“Pameran akan dilangsungkan selama tiga hari demi mengangkat kembali peran dan citra serta gairah peminat keris pasca pandemi dua tahun lalu,” ujarnya.
Keris masih dipandang sebelah mata, maka, event ini menjadi kesempatan untuk dapat mengetahui lebih banyak terhadap dunia keris termasuk peristwa dan sejarahnya.
Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Diplomasi Kawasan Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Ngurah Swajaya, menyebut momentum ini menjadi upaya menumbuhkan kesadaran dan kepedulian melalui dunia pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata.
Pentingnya mengenalkan keris kepada masyarakat, kata Ngurah, adalah bagian dari seni tradisi tosan aji warisan budaya adiluhung bangsa.
Namun, tidak sedikit yang salah informasi dan mengaitkan tosan aji dengan dunia klenik. Padahal, tosan aji adalah bagian dari pengembangan seni tempa tradisi di tengah hegemoni seni modern.
Sedangkan seni modern nantinya juga dapat menjadi bagian dalam diplomasi budaya bangsa di dunia internasional.
“Jangan hanya berhenti untuk dipamerkan, tetapi juga harus diikuti dengan kesadaran, keterlibatan dan kepemilikan bersama,” kata Ngurah mantan Duta Besar Singapura untuk Republik Indonesia.
Dengan kesadaran, keterlibatan dan kepemilikan bersama itu agar terbangun ekosistem dari hulu ke hilir sebagai usaha dan upaya pelestariannya.
Ngurah menegaskan, pelestarian tidak hanya sebatas “kata-kata” tetapi juga turut memberikan informasi dan mempublikasikan seni tosan aji yang sudah mendunia untuk menumbuhkan kesadaran kekayaan seni budaya bangsa Indonesia.
“Pemerintah juga harus ikut memberikan ruang pengayoman yang komprehensif dan berkelanjutan baig budaya tosan aji,” ujarnya.
Menurut dia, keikutsertaan pemeritah itu telah sesuai dengan amanah Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan yang kini tengah digiatkan implementasinya oleh Pemerintah Pusat melalui Kemendikbud RI.
Perlu diketahui, disebut keris kamarogan karena terdapat hiasan dari emas murni pada gagang maupun kerisnya sehingga memiliki keindahan artistik tinggi.
Keris ini masih diminati oleh para koletor benda seni terutama kolektor keris meski tidak mudah mendapatkannya. Langka.
“Keris Kamarogan memiliki nilai estetis dan cita rasa seni tersendiri karena kehalusan detail pola-garap tatah ukir emas yang nyaris sempurna pada masanya,” ungkap kurator pameran, Ki Eko Supriyono.
Bahkan, katanya, keris kamarogan umumnya memiliki anasir tuah yang baik dan kuat bagi pemiliknya.
Dijelaskan, keris kamarogan biasanya dipakai sebagai koleksi piyandel untuk kejayaan, kepemimpinan, kewibawaan, jabatan, pengayoman, panutan, tauladan, hingga tak ketinggalan beberapa di antaranya dipakai sebagai penangkal tolak bala.
“Itulah mengapa hingga sekarang membuat keris-keris ini selalu dicari di setiap masanya oleh para kolektor keris baik nasional hingga mancanegara sebagai benda koleksi yang bernilai sejarah tinggi,” katanya.
Pameran ini rencananya akan memamerkan 27 keris kamarogan dari 19 kolektor keris di Indonesia salah satunya karya masterpiece keris Majapahit milik Nurjianto. (adam)
Copyrigh © 2023 fornews.co. All rights reserved.