PALEMBANG, fornews.co – Pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang sudah mendekati akhir. Tinggal tersisa satu cabang olahraga yaitu triathlon yang akan dilangsungkan di Palembang, Minggu (02/09).
Hingga Sabtu (01/09) siang, dari 11 cabor yang dilaksanakan di Palembang tepatnya di Jakabaring Sport City (JSC), kontingen Indonesia mengantongi 6 medali emas, 13 perak dan 15 perunggu. Keran medali Indonesia di Palembang dibuka oleh atlet putri panjat dinding Aries Susanti Rahayu di nomor speed putri. Sedangkan medali emas ditutup tim sepak takraw putra di nomor quadran. Meski tim triathlon Indonesia masih akan memainkan nomor campuran besok pagi, namun peluang Indonesia memperoleh medali bisa dibilang kecil. Sebab berkaca dari dua nomor yang sudah dipertandingkan baik putra maupun putri, atlet Jepang mendominasi dengan menyapu bersih medali emas. Belum lagi, atlet-atlet China, Kazakhstan, Korea Selatan, Chinese Taipei dan beberapa negara lainnya juga masuk di 10 besar saat finis.
Dari 11 cabor yang dimainkan di Palembang, panjat dinding merupakan cabor paling sukses dengan menyumbang 3 emas, 2 perak, 1 perunggu. Di belakangnya ada cabor dayung yang meraih 1 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Sepak takraw harus menunggu hingga hari terakhir pelaksanaan untuk memastikan medali emas melengkapi 1 perak dan 3 perunggu yang diraih sebelumnya.
Sedangkan tenis harus puas dengan torehan 1 medali emas melalui ganda campuran yang menurunkan Cristopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi. Untuk kano/kayak yang bersaing dengan atlet kelas dunia, tim Indonesia menyumbang 3 perak dan 2 perunggu. Skateboard yang baru pertama kali dimainkan di Asian Games sukses menyabet 2 perak dan 2 perunggu. Soft tennis tak mau kalah dengan mengamankan 1 perak dan 3 perunggu. Lalu ada voli pantai yang harus puas dengan 1 perak dan 2 perunggu. Kemudian menembak di luar dugaan mampu menghasilkan 1 perak di tengah sengitnya persaingan atlet menembak dunia yang berkompetisi di Asian Games kali ini.
Dari cabor yang dimainkan di Palembang tersebut, ada dua cabor yang gagal menyumbangkan medali yaitu boling dan sepatu roda. Untuk boling, para peboling Indonesia kalah bersaing dengan atlet negara lain yang kemampuan dan jam terbangnya berada di atas Indonesia. Hal yang sama berlaku di sepatu roda. Cabor yang baru dipertandingkan di Asian Games kali ini, atlet Indonesia gagal bersaing karena minimnya persiapan dan pengalaman bertanding. (ije)