PURWODADI, fornews.co – Api Abadi Mrapen yang berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, kembali menyala Selasa 20 April 2021 setelah padam sejak 25 September 2020.
Penyalaan kembali Api Abadi Mrapen dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Proses penyalaan api tersebut dihadiri Plh Bupati Grobogan Sumarsono dan Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan, Dandim 0717/Pwd Letkol Inf Asman Mokoginta serta pejabat terkait lainnya.
Sebelum menyalakan kembali Api Abadi Mrapen, Ganjar berlari kecil menuju lokasi api abadi kemudian menyulutkan api dari obor yang dibawanya ke bibir tungkunya. Dalam sekejap, api langsung keluar dari tungku Api Abadi Mrapen yang dipercaya sebagai peninggalan Sunan Kalijaga itu.
“Alhamdulillah, Api Abadi Mrapen kembali abadi,” ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan, dirinya sempat terkejut saat mendengar Api Abadi Mrapen padam pada September 2020. Ia pun langsung memerintahkan Dinas ESDM dan ahli-ahli geologi melakukan penelitian penyebab padamnya Api Abadi Mrapen.
“Ternyata setelah dicek, ditemukan penyebabnya. Istilahnya gas yang menjadi penyuplai Api Abadi ini bocor halus di beberapa titik. Untuk itu saya titip pada masyarakat, ayo kita rawat, karena ini jadi aset Grobogan,” katanya.
Ganjar meminta masyarakat di sekitar Api Abadi Mrapen tidak melakukan pengeboran tanah. Apabila membutuhkan air atau lainnya, masyarakat diminta tidak sembarangan mengebor dan harus komunikasi dengan Pemkab Grobogan.
“Karena area ini saya kategorikan area rawan. Kalau nanti masyarakat ngebor tanpa izin dan tidak terkontrol, (Api Abadi Mrapen) ini akan mati lagi. Mari merasa handarbeni, saling memiliki dengan cara merawat bersama,” ucapnya.
Ganjar menyampaikan, tak hanya berhasil menyalakan kembali Api Abadi Mrapen, setelah ahli geologi turun dan melakukan pembenahan teknis, ada manfaat lebih yang didapatkan. Saat ini, ada sisa gas dari sumber Api Abadi Mrapen yang bisa dimanfaatkan warga.
“Dengan cara ini, mudah-mudahan masyarakat mendapatkan manfaat, warung-warung di sekitar sini juga bisa menggunakan,” katanya.
Lebih dari itu, kembali menyalanya Api Abadi Mrapen menumbuhkan harapan baru bagi Grobogan dan Jawa Tengah. Ganjar berharap, banyak event akan muncul setelah ini, mengingat Api Abadi Mrapen sudah terkenal ke penjuru dunia dan digunakan dalam sejumlah event olahraga nasional dan internasional.
“Kita harapkan event banyak muncul, wisata muncul, sport tourism juga muncul sehingga kegiatannya bisa aktif kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, upaya penyalaan kembali Api Abadi Mrapen dilakukan dengan beberapa tahap. Di antaranya survei geolistrik untuk mencari sumber api baru, pelaksanaan pengeboran dan penemuan sumber gas dan api di kedalaman 40 meter.
“Istilahnya kami mereorientasi aliran gasnya. Sebab matinya Api Abadi Mrapen disebabkan karena kebocoran aliran gasnya,” terangnya.
Dengan cara itu lanjut dia, maka suplai gas untuk Api Abadi Mrapen bisa tercukupi. Cara itu diprediksikan bisa membuat Api Abadi Mrapen bisa hidup langgeng selama 40 tahun ke depan.
“Itu prediksi minimal, sementara kami optimis ini bisa menyala selama 60 tahun. Bahkan bisa lebih jika masyarakat sekitar terus merawatnya dengan baik,” tukasnya. (ije)