JAKARTA, fornews.co – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan Gunung Marapi berada pada level II atau waspada.
PVMBG menyebut Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, sempat terjadi erupsi eksplosif pada awal tahun 2023.
Baca: Politeknik Negeri Padang Rilis Mahasiswa Korban Erupsi Gunung Marapi
Erupsi eksplosif itu berlangsung sejak 7 Januari – 20 Februari 2023. Namun, sempat terhenti dan aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.
Sementara pada periode 7 Januari – 20 Februari 2023 Gunung Marapi tercatat memiliki tinggi kolom erupsi sekira 75 – 1000 meter dari puncak.
Meski pada 3 Desember 2023 erupsi Gunung Marapi tidak didahului gempa vulkanik yang signifikan peralatan deformasi (Tiltmeter) yang berada di stasiun puncak menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial.
Tercatat pada 16 November – 2 Desember 2023 terjadi gempa vulkanik dalam (VA) sebanyak 3 kali.
“Hal ini menunjukkan proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan hanya berada pada kedalaman dangkal (sekitar puncak),” kata PVMBG dalam laporan tertulis pada Senin, 4 Desember 2023.
Diketahui pada 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB terjadi erupsi eksplosif dengan tinggi kolom 3000 meter di atas puncak beramplitudo maksimum 30mm dengan durasi 4 menit 41 detik.
Sementara kolom abu teramati berwarna kelabu berintensitas tebal condong ke arah Timur dengan aliran piroklastik ke arah Utara dengan jarak luncur 3 kilometer.
Berdasarkan pengamatan instrumental PVMBG saat ini Gunung Marapi masih terjadi erupsi susulan dan dinyatakan berbahaya sejak 3 Agustus 2023.
“Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II atau waspada,” kata PVMBG.
PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan dan aktivitas hingga radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi.
Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti arahan dari pemerintah setempat dan tidak terpancing dengan isu-isu terkait letusan Gunung Marapi.
Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi Magma Indonesia atau website resmi melalui magma.esdm.go.id.
Untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan, masyarakat dihimbau memakai masker, mengamankan sarana air bersih, membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh. (adam)
Copyright © Fornews.co 2023. All rights reserved.