TANJUNG JABUNG BARAT, fornews.co – Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyatakan, bahwa Proyek Akatara Gas Processing Facilities (AGPF) dioperasikan KKKS Jadestone Energy mampu menyerap 99 persen tenaga kerja Indonesia atau lebih dari 1863 pekerja dari berbagai disiplin ilmu.
Seperti diketahui, bahwa Proyek AGPF di Desa Bram Itam Raya, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), Jambi ini, baru saja diresmikan Wakil Menteri ESDM, Yuliot, beberapa hari lalu.
“Hanya ada satu tenaga kerja asing, yakni Mr Mark, sebagai tenaga ahli Company Representatif,” ujar Djoko beberapa waktu lalu.
Djoko mengatakan, bahwa proyek ini dilaksanakan dengan 63 pekerja Jadestone Energy, didukung 200 tenaga kerja kontraktor dan 1600 tenaga kerja subkontraktor.
Sedangkan, dari HSE atau keselamatan dan kesehatan dilingkungan kerja mencapai 8,2 juta jam kerja selamat atau nihil fatality.
”Artinya, proyek industri hulu migas ini benar-benar dikerjakan dengan mengedepankan safety atau tingkat keamanan maksimal,” kata dia, seraya menambahkan, dari segi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), sudah mencapai 52% dan sudah terverifikasi PT Surveyor Indonesia.
Sementara, General Manager Jadestone Energy, Andi Iwan Uzamah, semoga momen ini dapat memberi semangat bagi mereka untuk terus mengembangkan proyek migas di wilayah Tanjung Jabung Barat dalam mendukung ketahanan energi.
“Terkait tenaga kerja, Jadestone energy juga telah memperkerjakan warga disekitar proyek, di sekitar wilayah kerja Lemang, pada level kontraktor dan subkontraktor,” ungkap dia, Kamis (17/4/2025).
Dari proyek fasilitas gas Akatara ini, jelas Andi, produksi migas nasional mendapat tambahan gas 25,7 MMSCFD, 185 MT/Day LPG dan 1,098 BPD Kondensat.
“Semua produksi migas dari fasilitas produksi gas Akatara ini dipasok untuk kebutuhan dalam negeri, diantaranya ke PLN Batam, Pertamina Patra Niaga, Kimia Yasa, serta kondesat ke PT Laban Raya Samodra,” tandas dia. (aha)