LAHAT, fornews.co – Nakhoda PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) telah berganti dari Muddai Madang ke Asfan Fikri Sanaf. Hal itu setelah Muddai menyerahkan seluruh hal terkait PT SOM per 19 Februari 2019.
Hal itu dituangkan Muddai dalam surat pernyataan yang ditandatanganinya sendiri. Dalam salah satu poin surat itu, Muddai selaku pemegang 1.084 lembar saham dalam PT SOM, terhitung mulai tanggal 19 Februari 2019 menyerahkan seluruh kepemilikan atas 1.084 lembar saham berikut seluruh manajemem dan operasional dalam Perseroan kepada Asfan Fikri Sanaf. Dengan surat pernyataan itu, Asfan bukan hanya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT SOM, namun juga pemilik saham mayoritas.
“Ini pernyataan tertulis Pak Muddai, kalau yang bulan lalu di Hotel Horison (Ultima Palembang) itu baru secara lisan. Sekarang Pak Asfan harus ambil opsi cepat biar SFC tidak semakin terpuruk. Terima kasih manajemen lama yang sudah berkontribusi,” ujar Gubernur Sumsel Herman Deru sambil menunjukkan surat pernyataan Muddai Madang di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Lahat, Rabu (20/02).
Menurut HD, untuk langkah selanjutnya mengelola SFC sudah menjadi kewenangan Asfan. Hanya saja, HD berpesan kepada media massa dan masyarakat, setelah dipimpin Asfan, jangan cuma bisa mengkritisi tapi juga ikut mengontrol klub ini dengan cara ikut berpartisipasi dalam kepemilikan saham.
“Pak Asfan pastinya terkejut. Saya perintahkan tegas, kalau manajemen lama dipertahankan semakin terpuruk dan sponsor malas datang. Tapi bagaimanapun Pak Muddai sudah berjasa. Skemanya nanti seperti apa, itu tergantung Pak Asfan karena dia yang terima mandat 100%,” tutur HD.
Sebagai Gubernur, lanjut HD, dirinya tetap akan mendukung SFC. Karena Laskar Wong Kito ini merupakan klub kebanggaan masyarakat Sumsel dan salah satu ikon daerah.
“Support saya salah satunya hari ini saya umumkan Pak Asfan menjadi Dirut PT SOM yang baru. Saya kasihan dengan suporter yang sering mengeluh atas merosotnya prestasi SFC. Maka saya targetkan untuk Pak Asfan putaran (kompetisi) depan SFC kembali di Liga 1. Ngapoi bertahan (lama-lama) di Liga 2,” tegas HD.
Mengenai kemungkinan menggandeng BUMN sebagai pendanaan klub, HD tak menepisnya. Bahkan hal itu harus terus dijajaki intensif oleh Asfan dan manajemen PT SOM.
“Bukan rumor tapi bisa rembukan ulang dengan BUMN. Bu Rini (Soemarno – Menteri BUMN) sudah beri persetujuan. Pastinya soal nama tidak akan hilang dan markas tidak lari dari Sumsel,” tukas HD. (ije)