JAKARTA, fornews.co – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto menyatakan, menggunakan pendekatan manajemen pertempuran, dalam menjalankan tugas sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, dimulai dari identifikasi hingga penyelesaian masalah.
“Kalau manajemen perang kan ada deteksi, identifikasi, eksekusi. Saya harus melihat situasinya, saya pelajari, saya masuk dari mana, seperti itu. Itu kemarin dalam satu minggu sudah saya laksanakan dan di tiga tempat semuanya berjalan normal, dan selesai masalah di daerah,” ujar dia, pada Podkabs (Podcast Kabinet dan Setkab), Minggu (03/07/2022).
Hadi mengungkapkan, akan fokus pada tiga hal prioritas yakni menyelesaikan sertifikat tanah milik rakyat, konflik agraria, serta lahan dan tata ruang di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Itu (tiga prioritas) sudah sejalan dengan arahan dari Presiden Jokowi. Perintahnya, agar program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) sertifikat ini dilanjutkan sesuai dengan target 126 juta, yang saat ini sudah terealisasi sebanyak 80 juta. Kemudian, menyelesaikan konflik agraria. Lalu menyelesaikan tata ruang IKN di Balikpapan,” ungkap dia.
Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, untuk menyelesaikan tiga poin tersebut, Hadi membeberkan target, tantangan, hingga strategi dalam mengurai masalah agraria dan tata ruang di tanah air.
Hadi menyatakan, bahwa komunikasi sosial dalam menyelesaikan masalah agraria di tanah air ini sangat penting. Pendekatan ini, kerap iditerapkannya saat menjadi Panglima TNI.
“Saya berani duduk bersama masyarakat, kemarin saya kunjungan juga di tengah-tengah masyarakat, saya duduk bersama, ngobrol bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah konflik agraria seperti itu,” tandas dia. (aha)