PALEMBANG, Fornews.co – Jagat maya kembali dihebohkan sebuah video yang beredar di Media Sosial, Kamis (04/06). Video tersebut merupakan video pemakaman seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di PALI, Sumsel.
Diketahui PDP tersebut seorang wanita berusia 57 tahun yang didiagnosa tipe+oastknhs Rsrif+anemia+PDP Covid-19 dan meninggal dunia di RSUD Talang Ubi, Kamis malam (21/05) lalu.
Dalam video yang beredar di Youtube dan berdurasi 7.50 detik ini terlihat ada enam petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) menggotong peti jenazah ke lahan pemakaman. Kemudian, beberapa petugas pun mengarahkan agar peti tersebut diletakkan di pinggir liang kuburnya.
Lalu, petugas memastikan posisi kepala dan kaki jenazah dalam posisi yang benar dengan membuka peti dan kantong jenazah. Saat peti akan dimasukkan ke liang kubur dengan tali, petugas terlihat tidak serentak hingga menyebabkan peti jenazah terjatuh. Bahkan, tutup peti jenazah terbuka dan jenazah pun terjatuh dari petinya.
Melihat hal tersebut, keluarga pun emosi dan berteriak hingga memarahi petugas yang memakamkan keluarganya itu.
“Kurang ajar ini (Tidak Sopan), cak cak lihai, cak cak pacak, cak cak pakam (Seperti sudah ahli, sudah bisa dan sok hebat), Dak usah pakai tim medis pak kalu dak biso ni (tidak perlu pakai tim medis pak kalau tidak bisa (memakamkannya)),” jerit seorang perempuan kepada petugas.
“Angkat, angkat, bukan angkat kotak, angkat jenazahnyo,” teriak perempuan tersebut kepada petugas yang tidak memperhatikan kondisi jenazah terjatuh.
Kesal melihat tingkah petugas tersebut, warga dan keluarga pun langsung mengambil alih proses pemakaman tanpa menggunakan APD lengkap. Bahkan, jenazah pun dimakamkan tanpa menggunakan peti jenazah.
“Kalu positif Corona, iyo (tidak masalah dimakamkan secara COVID-19). Tapi, Dio ni diabetes tau dak kamu sudah limo tahun,” katanya didepan petugas.
Saat dikonfirmasi, Ketua Gugus Tugas Covid-19 PALI, Junaidi Anuar membenarkan kejadian tersebut. Ia pun meminta maaf atas nama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PALI kepada pihak keluarga.
Dijelaskannya, kejadian tersebut sangat diluar dugaan. Pasalnya, petugas yang memakamkan tersebut sudah dilatih dan mempersiapkan prosedur pemakaman sesuai protokol COVID-19.
Kejadian ini tentunya akan menjadi pelajaran bagi para petugas agar kedepannya tidak terulang kembali.
“Kami sangat minta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga. Ini tidak ada unsur kesengajaan dan ini juga diluar dugaan kami,” singkatnya. (lim)