PALEMBANG, fornews.co – Seperti disampaikan KPU Sumsel sebelumnya bahwa masyarakat bisa berpartisipasi pada debat publik II Pilgub Sumsel 2018, dibuktikan dengan munculnya video berisi pertanyaan dari dua warga Sumsel yang terpilih.
Adapun pertanyaan yang diajukan seputar pemerataan pembangunan di Sumsel dan sejauh mana komitmen paslon Cagub dan Cawagub menjadi pemimpin bersih sedangkan penggunaan dana kampanye tidak sedikit. Mengenai pemerataan pembangunan, penanya yang merupakan warga Banyuasin meminta jawaban soal pemerataan pembangunan di Sumsel. Di satu sisi Palembang sudah memiliki moda transportasi baru yaitu light rail transit (LRT), namun di sisi lain daerah yang berbatasan dengan Palembang yaitu Banyuasin masih banyak jalan yang mengalami kerusakan parah. Bahkan pembangunan jembatan di Rantau Bayur yang menghubungkan Banyuasin dan Muaraenim yang dimulai tahun 2013 hingga kini tak kunjung selesai.
Menanggapi hal itu paslon nomor urut 2 Saifudin Aswari Rivai mengatakan, masing-masing daerah punya persoalan berbeda terkait infrastruktur. Namun yang pasti, kata Aswari, dalam membangun tak perlu banyak visi misi tapi lebih dibutuhkan aksi.
Sedangkan untuk mencetak pemimpin bersih, lanjut Aswari, dirinya mengimbau kepada warga Sumsel jangan sekali-kali menerima money politic pada pemilu. Sebab kalau menuruti money politic maka paslon yang kaya yang akan memenangi pemilu.
Jawaban dari paslon nomor urut 3 disampaikan Cagub Ishak Mekki. Menurutnya dengan alasan pemerataan pembangunan tidak semua daerah butuh LRT. Akan tetapi untuk perbaikan jalan hingga pelosok daerah, Ishak setuju dan akan melakukannya jika terpilih memimpin Sumsel. “Kami (memimpin Sumsel) 1 tahun infrastruktur mantap, mulus, baik, merata dan berkeadilan,” kata Ishak.
Mengenai biaya politik yang besar saat Pilkada, Ishak menegaskan, kalau calon pemimpin berpikir mengembalikan uang kampanye maka siap-siap kena OTT KPK.
Cagub nomor urut 4 Dodi Reza Alex menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas jalan dan jembatan dalam 2 tahun jika diberi kepercayaan memimpin Sumsel.
Mengenai pemimpin bersih, Cawagub Giri Ramanda Kiemas menegaskan, paslon nomor urut 4 mentaati peraturan soal dana kampanye. “Kami juga sepakat dengan paslon lain tidak menggunakan money politic,” tutur mantan Ketua DPRD Sumsel ini.
Sedangkan Cagub Sumsel nomor urut 1 Herman Deru menerangkan, beberapa hari lalu dirinya pernah ke Banyuasin tepatnya ke Pulau Rimau dan mobil yang dikendarai rombongannya terbenam di jalan berlumpur. Kondisi kerusakan jalan serupa juga terjadi di OKU Timur yang berbatasan dengan OKU Selatan dan beberapa daerah lainnya. Hal itu menurut Deru dikarenakan selama ini, pembangunan di Sumsel terpusat di Palembang saja.
“Wajar saja Palembang dibenahi karena memang itu wajah Sumsel. Tapi membenahi, mempercantik wajah tidak boleh juga membiarkan kaki, tangan dan badan kurapan,” ucap Deru.
Mengenai biaya politik tinggi, Deru menyatakan hal itu sesuatu yang wajar dan sah-sah saja selama tidak menggunakan anggaran dan fasilitas negara. “Untuk biaya politik itu harus pakai dana pribadi dan tidak berpikir kembali,” tegas Deru. (ije)