YOGYA, fornews.co–PKU Muhammadiyah Yogyakarta optimalkan penanganan anak berkaki pengkor melalui program Mentari Clubfoot dengan metode ponseti.
Sekretaris Majelis PKU PP Muhammadiyah, Dr. dr. Ekorini Listiowati, MMR, mengatakan kaki pengkor dapat disembuhkan dengan metode ponseti.
Baca: RS PKU Muhammadiyah Yogya Buka Layanan Kesehatan Gratis untuk Lansia
Menurut dr Ekorini, melalui metode ponseti kemauan pasien yang didukung oleh keluarga dapat mengembalikan keseimbangan saat berjalan. Ini menjadi masa depan yang lebih baik.
“Melalui metode ponseti, kaki pengkor bisa disembuhkan hanya butuh ketelatenan dan kemauan dari kita,” ungkapnya dalam “Knowledge Refresh: Basic Ponseti Training” di SM Tower & Convention pada Ahad, 17 Desember 2023.
Dengan Program Mentari Clubfoot masyarakat kurang mampu dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai. Banyak orang tua atau keluarga anak berkaki pengkor tidak tahu ternyata kaki pengkor dapat disembuhkan.
Knowledge Refresh bagian dari program Mentari Clubfoot tersebut diharapkan mampu menyeragamkan penanganan kaki pengkor pada anak secara optimal kepada masyarakat.
Baca: RS PKU Muhammadiyah Yogya Berkomitmen Dukung Pencegahan Stunting
Agenda dari program Mentari Clubfood itu dihadiri oleh dokter orthopedi, perawat poli bedah orthopedi dan penanggung jawab program di Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (RSMA).
Selain dokter, perawat dan penanggung jawab, Knowledge Refresh juga dihadiri lima rumah sakit mitra Mentari Clubfoot yaitu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS Aisyiyah Kudus, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dan RSI PKU Muhammadiyah Tegal.
“Harapannya Knowledge Refresh ini dapat menciptakan semacam desain keseragaman penanganan guna optimalisasi layanan ini untuk masyarakat,” terang Ekorini.
Berdasarkan laporan dari Mentari Clubfoot, di Asia Tenggara setiap 1000 bayi yang lahir 2 di antaranya terdapat bayi berkaki pengkor. Saat ini diperkirakan ada 9,8 juta orang berkaki pengkor dan 7,8 juta mengalami disabilitas karena kurangnya akses ke penanganan yang tepat.
“Tentu ini menjadi langkah baik ketika Muhammadiyah dengan jaringan rumah sakitnya yang sangat luas turut terlibat menjaring dan memberikan layanan penanganan kaki pengkor kepada masyarakat,” ujar dr. Hilmi Muhammad, Sp.OT(K).
dr Hilmi yang menjadi narasumber “Knowledge Refresh: Basic Ponseti Training” turut mengapresiasi langkah Muhammadiyah.
Pasalnya, Muhammadiyah menjaring kasus kaki pengkor sedari dini melalui Mentari Clubfoot yang sudah berjalan selama tiga bulan setiap hari.
Mentari Clubfoot
MENTARI Clubfoot merupakan program tatalaksana bantuan penanganan dan penyembuhan untuk anak dengan kaki pengkor.
Program Mentari Clubfoot dilaksanakan oleh MPKU PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Miraclefeet.
Kerja bareng tersebut didukung oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan Majelis Pembina Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah.
Sebagai upaya penjaringan pasien anak berkaki pengkor Mentari Clubfoot terus berupaya memasifkan sosialisasi dan mengoptimalkan layanan penanganan yang diberikan.
MPKU Muhammadiyah menyebut Mentari Clubfoot tidak hanya hadir sebagai bantuan penanganan medis, namun, lebih dari itu yakni membantu anak dengan kaki pengkor dapat menyongsong masa depan dengan langkah yang seimbang.
“Program bantuan ini memang prioritas ditujukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu agar dapat mengakses layanan kesehatan,” jelas dr Ekorini.
Perlu diketahui, tidak semua penanganan kaki pengkor dapat ditanggung BPJS. Misalnya, pemasangan sepatu khusus (brace) karena biayanya yang relatif mahal.
Bahkan, dapat berkali-kali membeli untuk menyesuaikan ukuran kaki dalam waktu pemasangan selama bertahun-tahun.
“Tidak sedikit masyarakat yang tidak memiliki BPJS karena tidak mampu secara ekonomi.”
Untuk memberikan kemudahan transportasi pasien bagi keluarga tidak mampu, Mentari Clubfoot menggandeng Lazismu melalui program Ambulanmu memberikan fasilitas ambulans gratis.
Transportasi tersebut dapat digunakan oleh pasien yang terkendala akses menuju RS Mitra. (adam)
Copyright © Fornewsco 2023. All rights reserved.