PENDOPO, fornews.co – Aksi begal di jalan alternatif Simpang Raja menuju Desa Persiapan Jerambah Besi, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), kian meresahkan warga.
Bahkan, saat jam sibuk pun kawanan begal ini masih berani beraksi di Simpang 4 jalan logging dan arah Sungai Limpah, Kecamatan Talang Ubi. Dalam kurun waktu satu bulan, tercatat sudah ada tiga kali aksi kawanan begal yang bersenjata api rakitan (Bersenpira).
Dari catatan kepolisian, aksi pertama terjadi pada Minggu (3/9) sekitar pukul 15.00 WIB, korbannya buruh bangunan warga Talang Ubi, lalu aksi kedua terjadi pada Jumat (28/09) sekitar pukul 10.00 WIB, yang korbannya empat orang Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Dinas Perhubungan (Dishub) PALI dan kehilangan dua motor.
Terakhir, enam orang kawanan begal beraksi, Senin (02/10) sekitar pukul 07.20 WIB, enam orang begal bertopeng dengan membawa senpira membegal iring-iringan empat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengendarai dua unit sepeda motor saat akan mengikuti apel rutin awal bulan.
Amri (40), salah satu korban warga Babat, Kecamatan Penukal, yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD) berboncengan dengan istrinya yang juga seorang guru di SMP Negeri 2 Penukal, mengendarai motor Yamaha Jupiter Z. Sedangkan dua orang lagi juga guru yang mengendarai motor Honda Scoppy warna putih dan beriring-iringan dengan korban Amri.
“Kami konvoi sekita lima motor, tapi kebanyakan perempuan. Posisi kami memang di depan beriringan. Ketika kami melintas di Simpang 4 jalan logging dan arah Sungai Limpah, tiba-tiba dari dalam semak-semak keluar enam orang memakai topeng, dua orang langsung menodongkan pistol dan yang lain menggunakan kayu,” kata korban Amri.
Menurut korban, lantaran mereka takut, sehingga mereka terpaksa menyerahkan sepeda motor. Sementara, teman-temannya yang lain dibelakang langsung memutar arah dan lari ketakutan.
“Setelah mengambil dua motor termasuk tas kawan kami yang berisi berkas penting dan handphone serta dompet, para pelaku langsung melarikan diri ke arah Sungai Limpah,” ucapnya.
Sementara, salah seorang saksi mata Yongki (19), menjelaskan, saat kejadian dirinya berada tidak jauh dari keempat korban (100 meter dibelakang korban). “Melihat pelaku keluar dari semak-semak dan langsung menodong korban dengan senpira, saya langsung stop, begitu juga dengan dua motor yang beriringan dengan saya,” ucapnya.
Awalnya, dirinya bersama dua pengendara motor yang lain ingin membantu para korban, namun saat melihat para pelaku menodongkan senpi kearah korban, mereka langsung memutar arah dan pergi.
“Tubuh para pelaku besar-besar dan bertopeng serta menodongkan senpi, makanya saya takut dan tidak jadi menolong para korban. Setelah itu saya tidak tahu ke mana lagi para pelaku berlari,” tuturnya.
Kapolres Muara Enim, AKBP Leo Andi Gunawan SIk MPP melalui Kapolsek Talang Ubi, Kompol Victor Eduard Tondaes melalui Kanit Reskrim Iptu Rusli SH begitu mendapat informasi terjadinya akai begal langsung menuju lokasi kejadian.
“Dari informasi ini, kami langsung ke TKP, dan mengejar pelaku bersama anggota menelusuri ke arah para pelaku lari sesuai keterangan korban,” terangnya.
Terpisah, Sekda PALI, H Robby Kurniawan SSTP MSi mengimbau, agar masyarakat meningkatkan keamanan di lingkungannya terkait maraknya aksi kriminal di Bumi Serepat Serasan.
“Menciptakan keamanan adalah tugas kita bersama,dan masyarakat harus berperan aktif menjaga lingkungannya dengan cara melakukan PAM Swakarsa seperti Siskamling. Tapi, apabila lokasi yang rawan tindak kriminal jauh, maka kita usulkan untuk dibangun pos polisi. Kita akan berkoordinasi dengan kepolisian dan kades-kades agar tindak kriminal bisa ditekan,” pungkasnya. (son)