PALEMBANG, fornews.co – Alex Noerdin menyatakan diri mundur dari kursi Ketua Umum KONI Sumsel. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi komitmennya sejak dipercaya memimpin KONI Sumsel sejak 2016 lalu.
“Sesuai komitmennya, Pak Alex menjadi Ketua Umum KONI Sumsel hanya sampai gelaran Asian Games 2018. Beliau mendapat izin dari Mendagri hanya sampai Asian Games dan pertanggungjawaban anggaran tahun 2018,” kata Wakil Ketua I KONI Sumsel Dhennie Zainal usai memimpin rapat pengurus KONI Sumsel di Aula KONI Sumsel, Rabu (23/01).
Usai mundurnya Alex, Dhennie menjabat sebagai Pelaksana Harian Ketua Umum KONI Provinsi Sumsel. Menurut Dhennie, dirinya diamanahkan menggelar Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub). Namun untuk saat ini pihaknya akan lebih fokus pada pembinaan prestasi atlet.
“Jumat (25/01) besok saya akan rapat dengan Bidang Pembinaan Prestasi. Saya berharap pertengahan Februari bisa sudah mengirim atlet khusus potensi medali emas untuk training center (TC) keluar provinsi. Ya, maksimal 15 orang. Karena waktu jelang PON Papua kurang dari 2 tahun. Jadi kita harus fokus pada prestasi atlet,” terang mantan Ketua KNPI Kota Palembang ini.
Sementara gelaran Musorprovlub, Dhennie menargetkan maksimal April 2019 sudah bisa terlaksana. “Sekarang kita sedang mempersiapkan laporan pertanggungjawaban. Kita juga akan bentuk panitia persiapan, setelah itu kita akan buka pendaftaran calon ketua umum beserta persyaratan. Salah satu persyaratan utama berdasarkan Undang-Undang Keolahragaan nomor 3 tahun 2005 tidak boleh pejabat publik,” terangnya.
Menjabat Plh Ketua Umum KONI Sumsel, Dhennie dihadapkan pada minimnya anggaran KONI Sumsel tahun ini. Disebutkannya, anggaran tahun ini tak lebih dari Rp12,5 miliar. Padahal di tahun 2019 ini, beragam event telah menunggu seperti Pra PON, Porprov di Prabumulih, hingga Porwil di Bengkulu.
“Meski kondisinya seperti ini, kita tetap optimis. Karena kita sudah biasa dengan anggaran minim. Pada PON di Kaltim sampai kita harus menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Yang terpenting bagaimana atlet tetap bisa terbang ke Papua hadapi PON 2020,” tuturnya.
Lebih lanjut Dhennie menjelaskan, selain Alex Noerdin selaku Ketua Umum yang mengundurkan diri, pengurus di bawahnya juga melepaskan jabatannya. Mereka yaitu Ketua Harian Nasrun Umar dan Sekretaris Umum Ahmad Taqwa.
“Untuk posisi sekretaris umum, sesuai hasil rapat pleno menyetujui diisi Ade Karyana. Kita berharap semua pengurus bisa berkontribusi, memberikan pemikiran bagi kebaikan prestasi atlet kedepan,” tukas mantan anggota DPRD Sumsel ini. (ije)