Penulis: A.S. Adam
PERNAH terjebak badai saat nanjak gunung? Atau mengeluh merasakan pegal-linu di seluruh badan, terutama di bagian betis kaki dan paha setelah mendaki? Tentu saja semua pendaki pernah mengalaminya.
Mendaki gunung pada bulan-bulan musim penghujan sangat tidak disarankan. Pada musim penghujan medan pendakian terbilang buruk. Akibat cuaca buruk, mendadak kabut bisa menebal. Belum lagi dingin yang menusuk tulang. Di musim penghujan badai juga sering terjadi. Banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan mendaki saat musim hujan. Sebaiknya menunda rencana pendakian hingga masuk musim kemarau.
Banyak keuntungan mendaki di bulan-bulan kemarau. Misalnya jalur medan pendakian yang tidak sesulit ketika di musim penghujan. Tanah cenderung kering meski agak sedikit lembab. Berbeda pada penghujan, tanah bisa berubah licin, becek, dan berlumpur. Batu-batu yang tercengkram tanah pun bisa longsor tiba-tiba. Ini sangat membahayakan. Tapi jangan dibandingkan dengan puncak Semeru yang setiap waktu bisa mendapati luncuran batu.
Mendaki memang kegiatan yang menyenangkan. Bisa berinteraksi dengan alam tidak semua orang bisa melakukannya. Apalagi mendaki gunung hingga puncaknya. Tapi yang tidak pantas dilakukan adalah membuang sampah di gunung. Ini masih sering terjadi. Siapapun bisa mengaku diri sebagai pendaki, tapi jika membuang sampah di gunung bukan pendaki namanya. Pendaki sejati punya kepekaan terhadap lingkungan. Ia selalu berupaya menjaga alam dengan kearifan lokalnya.
Berikut tips apa-apa saja yang harus dibawa saat mendaki gunung:
- Lapor Petugas
Bagi pemula sebaiknya tidak meremehkan imbauan resmi dari petugas penjaga gunung. Lapor sebelum mendaki gunung merupakan prosedur yang harus dilakukan. Dengan lapor kepada pihak terkait memudahkan petugas untuk berkoordinasi ketika terjadi sesuatu hal yang membahayakan pendaki. Biasanya laporan bisa dilakukan di basecamp pendakian dengan mengisi buku tamu yang sudah disediakan. Di tempat ini juga bisa bertanya-tanya terhadap kondisi medan yang akan dilalui.
- Memanfaatkan Waktu Istirahat
Biasanya sebelum dimulai pendakian, pemula pecinta ketinggian, teledor menghabiskan enerji dan waktu istirahatnya dengan ngobrol ngalor-ngidul sampai berjam-jam. Padahal dengan memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin dapat bermanfaat bagi tubuh. Paling tidak saat pendakian tidak mudah capek atau lemas karena kekurangan tenaga. Di gunung-gunung di Jogja dan Jawa Tengah, pendakian biasanya dilakukan pada malam dini hari.
- Perlengkapan
Sebelum memulai pendakian sebaiknya menyiapkan kaos tangan dan kaos kaki, jaket yang didesain khusus untuk cuaca dingin yang di dalamnya berbahan polar, pakaian dan celana khusus mendaki, sepatu tracking. Selain itu juga siapkan peralatan untuk memasak, seperti kompor gas kecil lengkap beserta nestingnya. Jika perlu bawa sekalian cangkir favorit biar bisa wedangan di gunung. Jangan lupa bawa matras dan tenda anti badai. Badai di gunung bisa tiba-tiba datang tanpa permisi. Jangan lupa masukkan sleeping bag dan jas hujan. Jika masih ada tempat kosong, bisa dimanfaatkan untuk yang lainnya—yang dianggap perlu.
- Bekal Makanan
Para pendaki biasanya menyebut bekal makanan dengan sebutan logistik. Ini tidak kalah penting dari perlengkapan. Sebab tanpa membawa bekal makanan pendaki tidak akan mampu berjalan. Berbeda dengan yang sudah expert, mereka bisa survival di hutan. Bisa memanfaatkan apa saja yang ditemui sebagai bahan makanan. Nah, biasanya para pemula mengisi penuh tasnya dengan bawaan air mineral, roti, mie instan, dan beberapa cemilan lainnya. Tapi bagi yang sudah terbiasa mendaki, biasanya mereka hanya membawa bumbu dasar seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, dll. Beras dan juga bahan-bahan sayuran. Namun ada juga yang membuat lontong di bawah, dan ketika di atas, tinggal memasak lauk dengan bumbu-bumbu yang sudah disiapkan.
- Kotak P3K
Perlengkapan yang satu ini penting. Kotak P3K tetang harus dibawa pada setiap kegiatan. Urusan nanjak, Kotak P3K bisa diisi dengan berbagai kebutuhan medis yang diperlukan. Misalnya, perban dan kapas; obat-obatan seperti anti nyeri, obat flu dan demam, serta obat lainnya yang dianggap perlu. Takketinggalan minyak gosok hangat.
Foris, di atas ada 5 tips yang bisa bermanfaat untuk diketahui sebelum melakukan pendakian. Yang perlu diingat, jangan pernah melakukan hal-hal bodoh yang bisa menyebakan celaka. Pendaki sejati tidak pernah melakukan hal-hal bodoh yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Selamat mendaki!