PALEMBANG, fornews.co – Aliansi Penyelamat Benteng Kuto Besak (BKB) menyatakan penolakan adanya rencana perluasan dan pembangunan Rumah Sakit Dr AK Gani yang masuk kawasan BKB Palembang.
Koordinator Aliansi Penyelamat BKB, Vebri Al Lintani menyampaikan, aliansi yang terdiri dari beberapa lembaga kebudayaan, akademisi dan berbagai kalangan ini sengaja dibentuk untuk mengantisipasi, agar rencana pihak RS Dr AK Gani meluaskan dan membangun rumah sakit empat lantai di BKB tidak terealisasi, karena BKB adalah kawasan cagar budaya.
“Kami sudah mendapat informasi dari sumber yang valid, bahwa pihak Rumah Sakit AK Gani sudah melakukan rapat dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) provinsi dan kota untuk merencanakan meluaskan rumah sakit tersebut,” ujar dia, Selasa (8/11/2022).
Kalau rumah sakit tersebut dibangun dan diperluas, ungkap Vebri, jelas akan menganggu status cagar budaya BKB. Apalagi dalam proses perluasan dan pembangunan tersebut memerlukan alat berat dan mereka akan menggali untuk pondasi beberapa meter ke bawah.
“Itu tidak boleh dibangun di kawasan Cagar Budaya. BKB itu satu-satunya Benteng dibuat pribumi dalam hal ini oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I yang selesaikan oleh Sultan Bahauddin. BKB juga kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan,” tegas dia.
Vebri menjelaskan, pihaknya segera bersurat ke Kementrian Pertahanan (Kemenhan), Panglima TNI, Pangdam II Sriwijaya, agar meninjau kembali rencana perluasan dan pembangunan RS AK Gani menjadi empat lantai.
“Kami ingin pemangku kebijakan membatalkan rencana perluasan Rumah Sakit Dr Ak Gani yang bisa merusak BKB yang menjadi kawasan Cagar Budaya,” tandas dia.(aha)