YOGYA, fornews.co—Empat karya terbaik terpilih pada pagelaran Matra Kriya Festival 2022 (MKF 2022) bertajuk From Hands to Something-Hasta Makirtya Rupa.
Keempat karya tersebut terpilih dari 12 karya nominasi yang lolos pada MKF 2022 yang digelar pada 21-28 Mei 2022 di Taman Budaya Yogyakarta.
Baca: Matra Kriya Fest 2022 Diikuti Perupa Muda dari berbagai Daerah di Indonesia
“MKF 2022 memberikan wadah bagi generasi muda untuk berkesenian terutama di bidang kriya,” kata Ketua MKF 2022, Rosanto Bima, Jum’at (27/5/2022).
Pihaknya bersyukur MKF 2022 dapat digelar secara luring setelah dua tahun pandemi dan berencana menggelar festival kriya se-Asia Tenggara.
Festival kriya yang bertujuan memberikan wadah bagi perupa muda Indonesia itu membuktikan bahwa seni kriya dapat menjadi industri kreatif.

Karya perupa muda dari Jawa Timur, Muhammad Alhaq, berjudul ‘Capricornalter’ terpilih menjadi karya terbaik MKF 2022.
Karya perupa muda asal Yogya, Anton Nurcahyo, berjudul ‘Harmony Kwek-Kwek’ terpilih menjadi karya favorit MKF 2022.
Karya Markus dari Kepulauan Riau dengan judul ‘Pesona Gongggong’ terpilih sebagai karya terbaik kategori Inovasi dan Kreasi.
Sedangkan Lilik Nurkhamid dari Jawa Timur dengan judul ‘Sahita Andaru’ terpilih sebagai karya terbaik kategori Local Content.
Penghargaan kepada keempat perupa muda Indonesia itu diberikan usai penutupan MKF 2022 di Ruang Galeri Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jum’at (27/5/2022).
Baca: Matra Kriya Fest 2022 di Yogya Hadirkan Perupa Indonesia
Kepala Kundha Kabudayan DIY, Dian Lakhsmi Pratiwi SS MA, melalui Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Kundha Kabudayan DIY, Dra. Y. Eny Lestari Rahayu, mengatakan MKF 2022 karya seni kriya di Indonesia telah menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia.
Disampaikan Eny, menurut Kepala Kundha Kabudayan DIY, seni kriya berpotensi maju dan berkembang melihat antusias masyarakat yang luar biasa terhadap MKF 2022.
Festival kriya yang digelar tiap dua tahun itu turut mengangkat citra seni kriya di Indonesia khususnya di Yogyakarta.

“Ekonomi kreatif mengandalkan sumber daya sebagai modal utama, terutama proses penciptaan, kreatifitas, keahlian dan talenta individual,” ucap Eny
Pihaknya berharap, Festival Kriya yang digelar di Yogya mampu menggairahkan dan dapat memajukan perupa muda di Yogyakarta dan secara nasional di Indonesia.
Penutupan MKF 2022 diramaikan oleh Sanggar Anggrek, Komunitas Dance Crew, Ontoseno Production dan orkes keroncong Teman Setia. (adam)