PALEMBANG, fornews.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel telah merampungkan Rapat Pleno Terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi, serta penetapan hasil pada Pilkada Gubernur Sumsel 2024 di Aula Demokrasi Kantor KPU Sumsel, Sabtu (7/12/2024) malam.
Hasilnya, Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 01, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) meraih suara terbanyak pada Pilkada Gubernur Sumsel 2024, dengan perolehan suara sah sebanyak 2.220.437 atau 51,62%.
Kemudian dikuti Paslon Nomor Urut 2 atas nama Ir H Eddy Santana Putra, MT – Dr Riezky Aprilia, SH, MH (ERA Baru) dengan perolehan suara sah sebanyak 1.082.241 atau 25,16%.
Terakhir, Paslon nomor urut 3 atas nama Ir H Mawardi Yahya – Dr Hj RA Anita Noeringhati, SH, MH (Matahati) dengan perolehan suara sah sebanyak 999.141 atau 23,23%.
Sementara, Tingkat parisipasi masyarakat pada Pilkada Gubernur Sumsel 2024 di Sumsel, berdasarkan hasil rekap partisipasti masyarakat di 17 kabupaten/kota di Sumsel berjumlah 72,19%.
Ketua KPU Sumsel, Andika Pranata Jaya menyampaikan, bahwa rekapitulasi hasil tersebut setelah melalui rangkaian Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara secara berjenjang mulai tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota dan tingkat provinsi sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 18 tahun 2024.
“Kemudian, berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang tertuang dalam formulir MODEL D.HASIL PROV-KWK-GUBERNUR sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan KPU Sumsel Nomor 156 Tahun 2024,” kata dia, saat membacakan hasil rekapitulasi di Aula Demokrasi Kantor KPU Sumsel, Sabtu (7/12/2024) malam.
Andika mengungkapkan, proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil ini merupakan tahapan krusial dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.
“Tahapan ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, yang sangat penting bagi legitimasi kepemimpinan daerah yang dipilih secara demokratis,” tandas dia. (aha)