PALEMBANG, fornews.co – Sejumlah wilayah di Kota Palembang kembali tergenang air, setelah diguyur hujan deras pada Jumat (12/4/2024). Kondisi ini menyebabkan warga yang lagi menikmati silaturahmi pada Lebaran 2024 sangat terganggu.
Tak hanya itu, dampak dari tergenangnya air tersebut, setidaknya ada sekitar 13 akses jalan utama yang mengalami banjir sehingga membuat Kota Palembang macet.
Menurut Ketua DPRD Kota Palembang, Zainal Abidin, dengan terjadinya kondisi banjir secara terus menerus saat hujan deras, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk segera melakukan pengerukan sungai dan kolam retensi saat musim kemarau.
“Saya minta agar instansi terkait untuk optimal mengatasi banjir atau genangan air di kota Palembang, dengan melakukan pengerukan anak sungai dan kolam retensi saat musim kemarau. Untuk sekarang optimalkan pompa untuk mengatasi genangan air sementara,” tegas dia, Sabtu (13/4/2024).
Dari informasi yang didapat, kata Zainal, tercatat hampir semua jalan protokol di Kota Palembang yang banjir cukup tinggi pada beberapa hari ini, bahkan banyak rumah warga yang terendam banjir.
Genangan air akibat banjir ini, sambung dia, menjadi evaluasi Pemkot Palembang untuk melakukan gerakan saat musim kemarau nanti, jangan ketika musim kemarau tidak ada hujan dan genangan air malah didiamkan.
“Justru saat musim kemarau nanti kita evaluasi dari kejadian kemarin khususnya titik banjir. Kita harus lakukan pengerukan kolam retensi dan sebagainya untuk mengantisipasi banjir ini,” ungkap dia.
Politisi dari Partai Demokrat itu berharap, usulan terkait prioritas pengerukan anak sungai dan kolam retensi didengar Pemkot Palembang.
“Pengerukan sungai atau kolam retensi bisa dilakukan saat musim kemarau dengan kedalaman dua meter atau lebih wajib dilakukan untuk mengurai banjir saat hujan lebat turun,” kata dia lagi.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Ratu Dewa menerangkan, bahwa permasalahan banjir di Palembang memang sudah menjadi prioritas.
Hingga saat ini, sambung dia, penanganan banjir di Kota Palembang dilakukan mulai dari penyedotan air dengan mengerahkan tim dari Dinas PUPR dan terkait dan dibantu mesin pompa air.
“Pengerukan juga sudah dilakukan anak sungai dan kolam retensi termasuk drainase di dalam lorong. Saran dari Ketua DPRD sudah kita lakukan, namun memang debit air hujan tinggi, dan ada kendala beberapa pompa penyedot air yang tak hidup,” tandas dia. (kaf)