PALEMBANG, fornews.co – Politik identitas merupakan fenomena politik yang tidak hanya terjadi di indonesia, tetapi juga di belahan dunia lainnya dengan pola dan karakteristik sesuai dengan konteks yang terjadi di negara tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur Intelkam Polda Sumsel, AKBP Dwi Mulyanto, saat mewakili Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo, pada Focus Group Discussion (FGD) di Emilia Hotel Palembang, Kamis (27/10/2022).
“Sehingga politik identitas yang merebak adalah politik identitas mengedepankan identitas golongan, atau simbol tertentu guna mendapatkan pengaruh politik. saat ini politik identitas tidak dapat dihindari di dalam demokrasi,” ujar dia.
Dwi Mulyanto mengatakan, politik identitas ini sendiri telah jadi tantangan bangsa Indonesia pada pemilu 2019 dan pilkada di Kabupaten/Kota di Sumsel yang banyak terjadi dan merebaknya black campaign, negatif campaign, politik identitas, penggunaan medsos dan lainnya.
“Lewat diskusi ini kami juga mengajak dan membangun sinergitas dengan penyelengara dan partai politik dalam menciptakan pemilu serentak tahun 2024 yang aman dan kondusif,” kata dia.
Bila Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti bisa terwujud kondisi yang aman damai dan kondusif, terang Dwi, maka perlu sinergitas antar lembaga, elemen masyarakat lainnya.
Secara umum, sambung dia, situasi kamtibmas di Sumsel saat ini dalam keadaan aman dan kondusif, kegiatan masyarakat dan roda pemerintahan serta roda pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Ini terlihat pada pelaksanaan pilkades tahun 2022 di 7 Kabupaten/Kota yang berlangsung aman dan kondusif. Kemudian, tahapan pemilu 2024 berjalan sesuai dengan tahapan dimana KPU sudah mengelurkan hasil verifikasi administrasi partai politik.
“Sebanyak 18 parpol sudah lolos dalam verifikasi administrasi, bahkan kegiatan kegiatan politik di Sumsel sudah mulai meningkat. Oleh karena itu Polda Sumsel melalui Direktorat (Intelkam) kita, telah menyiapkan upaya dan strategi dalam menciptkan situasi yang aman dan kondusif,” tandas dia. (aha)