PALEMBANG, fornews.co – Sejumlah relawan memilih untuk mendeklarasikan diri bergabung ke pasangan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (bacawagub) Sumsel, Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati).
Termasuk salah satunya serikat buruh Sumsel yang menyatakan menjadi Relawan Buruh Matahati dan mendeklarasikan diri, bersama relawan lainnya di Grha Limbersa, Palembang, Minggu (4/8/2024).
Panglima Perang Matahati, Syahrial Oesman menyatakan, silaturahmi Matahati dan para buruh ini sangat membanggakan sekali. Tentu, Matahati berterima kasih dengan kawan-kawan buruh yang sudah mengambil sikap.
“Ini bukan sembarang mengambil sikap, tapi karena ada kesamaan. Karena hari ini ada satu langkah dengan Matahati dan sudah ketemu dengan kawan-kawan buruh,” ujar dia, usai pelantikan dan pernyataan sikap Relawan Buruh Sumsel, Relawan Nusantara Sriwijaya, Relawan Matahati Seberang Ulu dan Relawan Kawan Syahrial Oesman, di Grha Limbersa, Palembang, Minggu (4/8/2024).
Syahrial mengatakan, hingga saat ini sudah ada 121 relawan yang sudah mendeklarasikan mendukung pasangan Matahati. Pertemuan dengan kawan-kawan buruh ini, sambung dia, bukan hanya sekali selesai, tapi akan melanjutkan pada pertemuan lainnya.
“Kita bukan bicara dukungan lagi, tapi soal kesempatan kerja, mendatangkan investor yang bisa meningkatkan kesejahteraan pekerja dan buruh. Karena, hal pertama itu Matahati diminta untuk memperhatikan pekerja dan buruh, menciptakan lapangan kerja. Makanya kami bersepakat untuk membentuk relawan Matahati di tiap kabupaten dan kota,” kata Gubernur Sumsel periode 2003-2008 itu.
“Saya selalu mengharapkan agar perjuangan ini sampai memenangkan Matahati. Karena kalau kita berjuang untuk Matahati Insya Allah pasti menang,” imbuh dia.
Sementara, Bacagub Sumsel, Mawardi Yahya menegaskan, bahwa perjalanan dirinya bersama Syahrial Oesman sudah begitu jauh. Tidak ada yang lain untuk memenangkan perjuangan ini.
“Apa yang kita laksanakan hari ini adalah menjalankan konstitusional untuk memberikan hak kepada rakyat menentukan pilihannya untuk lima tahun kedepan,” tegas dia.
Mantan Wakil Gubernur Sumsel ini menyentil kepemimpinan Herman Deru sebagai Gubernur Sumsel periode 2018-2023, meski dia sendiri merupakan sosok dari wakil gubernurnya.
“Apa yang sudah diberi Herman Deru kepada masyarakat selama lima tahun kemarin. Semua keputusan dan kebijakan merupakan hak preogratif gubernur, wakil hanya sebagai ban serep. Tentu bagaimana kita punya standar dalam mengoreksi diri. Tak salah jika kita sebagai rakyat untuk mengoreksi,” jelas dia.
Ketua Relawan Buruh Sumsel Sahabat Matahati, Abdullah Anang melanjutkan, sebagai pekerja dan buruh, mereka menginginkan pemimpin yang berani dan totalitas, serta jalan di tempat.
Seorang kepala daerah, sambung dia, jangan hanya berpangku tangan dengan Undang-Undang Cipta Kerja, tapi mereka berharap ada solusi dan gerakan untuk berbuat untuk pekerja.
“Kami melihat Pak Mawardi yang punya kemampuan dan keberanian dan wakilnya ibu Anita Noeringhati yang sudah 4 periode menjadi Anggota DPRD Sumsel,” terang dia, seraya menandaskan bahwa kekuatan buruh di Sumsel ini ada sekitar 18.000 pekerja. (aha)