SEKAYU, fornews.co– Setelah kepengurusan organisasi kemasyarakatan (ormas) Akar Rumput Kabupaten Muba masa bakti 2019-2024 dikukuhkan pada 24 Oktober 2019 lalu, pengurus mulai menggerakkan gotong royong dana abadi anggota.
Menurut Ketua Dewan Pembina Akar Rumput Kabupaten Muba, Beni Hernedi, gerakan dari ormas ini perlu diapresiasi. Karena dengan sangat luar biasa mampu menggerakkan gotong royong dana abadi anggota.
“Sebetulnya ini hal yang sepele. karena jumlahnya tidak besar juga. Masing-masing anggota itu bersedia mengumpulkan dana sebesar Rp3.000 per orang setiap bulan, kalau satu tahun hanya Rp36.000. Nah, Rp36.000 itu digunakan sebagai dana abadi yang tidak boleh diambil oleh pengurus dan disimpan dalam rekening organisasi. Dana tersebut berguna dan hanya bisa diambil, apabila ada hal-hal seperti kematian, dan sebagainya,” terang Beni, kepada fornews.co, beberapa waktu lalu.
Beni mengungkapkan, dana abadi itu juga diperuntukkan sebagai beasiswa anak-anak para anggota Akar Rumput yang punya prestasi dan butuh bantuan pembiayaan. Sudah tentu, akan diseleksi terlebih dahulu terhadap calon penerima beasiswa terbaik, baik pelajar maupun mahasiswa. “Ini poin pentingnya, responsnya sangat baik dan ini sudah berjalan sejak Januari kemarin,” ungkap dia.
Wakil Bupati Muba itu menyampaikan, gerakan gotong royong mandiri seperti Akar Rumput ini sebenarnya yang paling dibutuhkan masyarakat, terutama tolong-menolong antar anggota, kemudian membuat semacam konsepsi berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
“Selain itu, bentuk lain dari yang kurang di BPJS itu dipenuhi oleh ormas Akar Rumput. Makanya respons masyarakat sangat tinggi. Tapi, yang paling penting itu tantangan ke depan harus transparansi dan tidak menimbulkan dismanajemen, serta manipulasi-manilupasi. Itu diawasi secara bersama-sama,” ujar dia.
Termasuk juga, ungkap Beni, Akar Rumput juga akan menyediakan perwakilan rumah singgah di Palembang, untuk anggota-anggota yang mungkin ada hajatan di Palembang atau ada keluarga yang sakit.
“Perlu diingat juga, selain biaya medis ada juga biaya non medis yang tidak kalah besarnya. Itu hasil rapat anggota beberapa waktu lalu untuk memandatkan pengurus menyediakan rumah singgah, serta semua kelengkapannya,” ungkap dia.
Tentang Ormas Akar Rumput sendiri, Beni menceritakan, sejarah dari munculnya ormas ini berawal pada 2018 yang lalu, banyak kumpulan kawan-kawan yang tergabung dalam sebuah Gerakan Akar Rumput di Musi Banyuasin (Muba), yang kaitannya ingin menunjukkan dukungan kepada Joko Widodo. Artinya pada saat itu siapa saja boleh bergabung, namun hanya dari kalangan bawah.
“Saat itu mungkin banyak yang tahu, bahwa seolah-olah Pak Jokowi itu tidak didukung oleh rakyat bawah di Muba atau dimanapun. Saat itu ada kawan-kawan yang bersepakat menjadi relawan, bergabung dan bergerak untuk Pak Jokowi dan memilih nama Akar Rumput. Mengapa Akar Rumput, karena memang sesuai semua anggotanya bukan dari tokoh masyarakat, warga kelas atas, tapi memang benar-benar dari rakyat kecil,” jelas dia.
Selanjutnya, pascapemilu 2019 lalu, Akar Rumput ini punya potensi dan memiliki jaringan yang luas. Dari data by name by adreess saja, dari 600 koordinator di Musi Banyuasin (Muba), ada kurang lebih 14.000 anggota. Setelah Jokowi menang dan terpilih kembali, para koordinator bersepakat melebur diri dalam sebuah pertemuan yang cukup besar, termasuk dirnya ikut memfasilitasi.
“Kemudian di deklarasikan untuk menjadi ormas dengan nama Perhimpunan Akar Rumput Musi Banyuasin. Selanjutnya, keputusan dari rapat umum anggota yang diwakili oleh 600 koordinator itu, bahwa ini tidak semata-mata gerakan politik. Karena semua menyepakati beberapa hal, seperti sosial kemasyarakatan dan kesejahteraan,” kata dia.
Sekarang, urai Beni, Akar Rumput yang fokus untuk kesejahteraan anggotanya, diantaranya tentu ingin memanfaatkan program-program pendukung dan sebagai penerima manfaat dari program Presiden Jokowi.
“Dengan catatan, sebetulnya ini bukan organisasi politik, itu hanya historisnya saja. Artinya jangan juga untuk melupakan sejarah itu. Tapi setelah terbentuk organisasi, ormas ini tidak ada kaitan dalam partai politik, yang pasti berasaskan Pancasila dan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Layaknya sebuah ormas, sudah berbadan hukum, terdaftar dan sudah dideklarasikan,” urai dia, seraya menandaskan, untuk sementara ini Akar Rumput ini hanya khusus untuk masyarakat di Kabupaten Muba saja. (aha)