PALEMBANG, fornews.co – Sebelum meninggal dunia, seringkali seseorang melakukan perbuatan atau ucapan yang tak biasa. Namun orang-orang terkadang hanya menganggap biasa tindakan atau ucapan itu sampai akhirnya seseorang itu meninggal dunia.
Seperti yang dilakukan Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo, sebelum meninggal dunia Sabtu (13/06) sekitar pukul 19.30 WIB karena sakit. Beberapa pertanda diceritakan sang keponakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui akun twitter-nya.
Pertama, AHY menceritakan pertanda itu terjadi pada 1 Juni 2020. Saat itu di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono digelar doa bersama satu tahun berpulangnya Ani Yudhoyono. Edhie yang datang pun menyampaikan sesuatu saat berpamitan. Saat itu Edhie mengatakan, “Gus, mohon maaf ya. Om mohon maaf ya.”
“Saya pikir, karena masih suasana Lebaran, almarhum menyampaikan hal itu. Saya tidak berpikir lain,” ujar AHY.
Lalu ketika Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa bertakziah ke rumah duka, AHY pun mendapatkan cerita yang tak jauh berbeda.
“Menurut pak Nyoman, tanggal 2 Juni 2020, pak Edhie datang ke Mako Kopassus. Beliau beberapa kali minta maaf karena jarang main ke Kopassus. Nah ketika tadi malam beliau berpulang ke Sang Maha Pencipta, barulah kami tersadar, beliau sedang pamitan,” kata AHY.
Tanda terakhir yang dirasakan AHY adalah tepat tiga hari lalu, putra sulung SBY dan Ani Yudhoyono ini bermimpi bertemu sang ibu dan beliau menangis. AHY pun terperanjat dan sontak terbangun.
“Saya membaca Surat Al Fatihah untuk beliau. Pak Pramono Edhie adalah saudara kandung terdekat almarhumah ibu Ani. Mari kita mendoakan agar keduanya diterima amal baiknya. Aamiin,” ucap Ketua Umum Partai Demokrat ini.
AHY juga mengabarkan jika pemakaman pamannya itu akan dilakukan Minggu 14 Juni 2020 pukul 14.00 WIB di TMP Kalibata. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, akan dimakamkan tepat di samping makam ibu Ani Yudhoyono. (ije)