PALEMBANG, fornews.co – Warga binaan Lapas Kelas I Palembang, Sumaryanto (33), ditemukan tewas di kamar mandi hunian pada Kamis (18/7/2024) sekira pukul 07.20 WIB.
Jasad dari narapidana kasus kekerasan terhadap anak dan sudah mendekam di Lapas Kelas I Palembang Merah Mata sudah 8 bulan itu, pertama kali ditemukan petugas tamping kebersihan.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I, Palembang, Merah Mata, Veri Johannes menyampaikan, dari kronologis sebelumnya, penemuan jasad Sumaryanto bermula dari laporan petugas tamping kebersihan ke petugas blok hunian.
“Saat itu posisi jasad sudah tergeletak di lantai kamar. Kami mendapat laporan sekitar pukul 07.20 WIB dari satuan pengamanan, penghuni ditemukan tergeletak di kamar mandi hunian sudah tidak bernyawa ketika akan dilakukan pembukaan kamar,” ujar dia kepada awak media, Jumat (19/7/2024).
Kemudian, kata Veri, pihaknya langsung menghubungi Polsek Sako untuk mengevakuasi jenazah. Setelah memeriksa jenazah, pihaknya mengamankan kamar hunian dan memanggil pihak kepolisian.
“Kami lihat secara fisik, kami merasa bahwa ini perlu pemeriksaan oleh pihak kepolisian untuk hasilnya belum tahu seperti apa,” kata dia.
Hanya saja, ungkap Veri, pihaknya tidak bisa memberi kesimpulan penyebab kematian Sumaryanto, karena telah diserahkan kepada pihak penyidik untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kami hanya melakukan pemeriksaan terkait dengan keberadaan, kronologis, dan sampai menyerahkan kepada pihak kepolisian,” ungkap dia.
Veri menjelaskan, warga binaan yang meninggal di lapas mereka ini sudah ditangani pihak Kepolisian. Lalu, untuk lima warga binaan yang sekamar dengan korban juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak penyidik di Polrestabes Palembang dijemput Kamis (18/7/2024) sore dan kembali lagi ke Lapas sekitar pukul 20.00 WIB.
“Lima warga binaan itu di periksa didampingi dua petugas kami, setelah selesai pemeriksaan kembali di bawa ke Lapas. Kita hanya tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari pihak penyidik Kepolisian,” jelas dia.
Kejadian tersebut, terang Veri, bukan suatu hal yang diakibatkan oleh kelalaian dalam melaksanakan tugas secara langsung. Karena, pihaknya selalu melakukan pengawasan terhadap warga binaan.
“Walau kami memiliki keterbatasan dari jumlah petugas yang ada, kontrol kamar – kamar hunian tetap dilakukan. Namun demikian tentu tidak bisa setiap saat kita lakukan, tetapi itu bagian dari tugas yang harus dilaksanakan oleh teman di regu pengamanan kontrol,” tandas dia. (kaf)