KAYUAGUNG, fornews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) memberikan apresiasi atas kebesaran hati mundurnya 20 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
Wabup OKI Dja’far Shodiq mengatakan, PKH merupakan salah satu program dari nawacita presiden untuk menekan kemiskinan yang ada di Indonesia. Untuk itu, program ini diharakan bisa bermanfaat dan tentunya dapat tepat sasaran.
“Segenap upaya sosialisasi dan pendekatan (dilakukan) agar ada kesadaran mengundurkan diri jika memang sudah tidak layak dan kita gugah agar bisa dialihkan kepada yang lebih layak. Alhamdulillah, ada 20 orang yang lapang dada untuk mundur,” kata Shodiq pada launching Penyaluran Bansos PKH Tahap I, di Gedung Kesenian Kayuagung, Senin (18/02).
Menurutnya, orang kaya atau orang yang seharusnya tidak menerima PKH tapi masih menerima, itu sama saja dengan berdoa agar menjadi miskin. Pasalnya, program ini adalah hak untuk orang miskin.
“Jadi kalau merasa tidak miskin, keluar dari program, buat pernyataan,” tegasnya.
Shodiq menuturkan, kunci agar keluar dari masalah kemiskinan ini ada dua macam. Yaitu bekerja dengan giat, dan kemudian beribadah dengan giat.
“Kalau hanya berusaha tapi tidak berdoa itu sia-sia juga. Untuk itu sampaikan ini dengan keluarga dan kerabat di rumah. Bekerjalah dan beribadahlah dengan giat,” tuturnya.
Shodiq pun bercerita singkat tentang perjalanan hidupnya, yang awalnya sulit sebelum akhirnya menjabat sebagai Wakil Bupati di Bumi Bende Seguguk. Menurutnya, Shodiq kecil dulu hadir di tengah keluarga miskin dan di tengah masyarakat transmigrasi.
“Migrasi dulu karena ada dua alasan, pertama miskin dan ke dua malu. Saya dulu asal Bojonegoro, tapi diajak pindah hidup di tengah masyarakat OKI yang akhirnya dari itu bisa nambah kehidupan, sampai sekarang bisa jadi Wabup. Tidak menyangka, jadi intinya harus bekerja keras dan terus beribadah,” ujarnya.
“Saya dulu awal transmigrasi ada tanah sama orangtua saya kerja. Dulu sambil sekolah, pagi ikut ke ladang, siang sedikit cari rumput untuk makanan sapi, tapi alhamdulillah berkat kerja keras bisa,” tandasnya. (rif)