PALEMBANG, fornews.co- Tubuh itu terlihat kurus, tulang-tulang terlihat jelas karena daging sudah tak lagi banyak yang melekat pada anak perempuan itu. Entah apa jadinya jika Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten PALI tidak menemukan Revi Mariska (14) warga Desa Betung Utara, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI yang kondisi terbaring lemah karena di diagnosa dokter alami Tuberkulosis (TB) paru dan gizi buruk.
Revi ditemukan saat Dinsos membagikan bantuan kepada warga Lanjut Usia (Lansia) di desa tersebut, pada Kamis (6/04). Temuan itu langsung diteruskan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) PALI agar Revi segera ditangani untuk mendapatkan penanganan medis.
“Saat kami bagikan bantuan ke warga lansia, Kepala Desa (Kades) setempat mengajak kami ke kediaman Revi. Kami lalu berkoordinasi dengan Dinkes dan Alhamdulillah langsung di respon,dan langsung dibawa ke RSUD Talang Ubi,” ucap Kepala Dinsos PALI, Sumarwan, Jumat (7/04).
Sementara, Kepala Dinkes PALI, Lydwirawan mengatakan, setelah mendapat informasi dari Kepala Dinsos, pihaknya langsung mendatangi kediaman Revi.
Setelah didatangi, lanjutnya, keadaan Revi rupanya sudah lama terjadi. Bahkan, orang tuanya mengaku sudah sejak 2013 dan pernah berobat di RSMH Palembang.
Namun, lantaran tidak ada biaya, akhirnya keluarga Revi terpaksa membawa pulang dari RSMH meskipun pihak rumah sakit belum mengizinkan pulang.
“Kami langsung perintahkan pihak Puskesmas Abab untuk cek ke lokasi dan langsung dibawa ke RSUD Talang Ubi. Revi menderita TB Paru dan gizi buruk. Tapi karena penyakit ini telah menahun, maka proses penyembuhannya perlu waktu dan bertahap,” jelasnya.
Lydwirawan mengatakan, Dinkes PALI akan memfasilitasi pengobatan Revi dengan dirujuk ke rumah sakit Muara Enim setelah keluar hasil laboratorium di RSUD Talang Ubi keluar. “Untuk keluarga pasien, kami telah sediakan rumah singgah di Muara Enim,” ungkapnya.
Ditempat sama, Dartin orang tua Revi mengaku, jika Revi pernah dirawat di RSMH Palembang selama 23 hari pada 2013 silam. Namun karena ketiadaan biaya, akhirnya dirinya memaksa membawa pulang Revi dari RSMH.
“Awalnya anak kami normal. Keluhan awal Revi terkena penyakit ini hanya sakit tenggorokan, tapi bertambah parah, akhirnya kami bawa ke RSMH. Berhubung biaya kami habis, maka kami putuskan untuk pulang. Setelah kepulangan dari RSMH, Revi hanya diobati seadanya di kampung,” tuturnya. (son)